Find Us On Social Media :

Astagfirullah, Viral Kasus Guru Perkosa 12 Santri sampai Hamil dan Melahirkan, Ini 2 Tanda Anak Mengalami Pelecehan Seksual yang Harus Dikenali!

By Devi Agustiana, Sabtu, 11 Desember 2021 | 10:46 WIB

Kenali dua tanda anak mengalami pelecahan seksual.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Beberapa hari belakangan, viral kasus kekerasan seksual yang terjadi di salah satu pesantren di Kota Bandung, Jawa Barat.

Adalah Herry Wiryawan, pelaku kekerasan seksual sekaligus pimpinan yayasan yang melakukan kekerasan seksual terhadap dua belas santri perempuannya.

Mengutip Parapuan.co, adapun pelecehan seksual yang dilakukan Herry sampai mengakibatkan beberapa dari mereka hamil dan melahirkan.

Para korban pun mengalami trauma berat.

Bahkan, ada yang sampai tidak kuat saat mendengar suara pelaku melalui speaker.

Kasus ini pun sedang ditangani Pengadilan Negeri (PN) Bandung.

Berbicara mengenai pelecehan seksual, tindakan ini bisa meninggalkan luka fisik dan psikologis yang berat.

Baca Juga: Muda dan Sukses, Penyanyi Naura Ayu Ternyata Sudah Alami Bullying Sejak 9 Tahun, Ini Cara Mengatasi Perundungan Bagi Remaja

Bahkan, masa depan bagi korban dan keluarga juga hancur.

Tanda korban pelecehan seksual dapat diketahui tidak hanya dari pengakuan sendiri, tapi dari gejala lain.

Dirangkum Grid.ID dari Kompas.com, berikut dua gejala dampak psikologis bagi korban pelecehan seksual.

Hal ini dijelaskan oleh Psikolog Sosial asal Solo, Hening Widyastuti.

1. Perubahan sikap

Perhatikan jika korban yang awalnya adalah seorang periang, lalu berubah sikap menjadi pendiam, suka menyendiri, hingga stres.

Gejala awal traumatik yang dialami oleh korban perundungan memang patut diperhatikan.

Misalnya jika dulu saat sampai di rumah selalu bicara dan bercerita, tetapi tiba-tiba sikapnya berubah menjadi lebih banyak diam, menyendiri, dan menepi.

Baca Juga: Pergoki Pasangan Remaja Sedang Berbuat Mesum, Guru SD di Maluku Ini Malah Perkosa sang Gadis Usai Ditinggal Kabur Pacarnya

Bahkan, pada level parahnya akan lebih mudah emosi atau sensitif terhadap suatu persoalan.

Oleh karena itu, keluarga dan orang terdekat harus benar-benar memberikan support serta dukungan sebaik mungkin.

2. Perubahan karakter

Apabila tidak segera memberi pendampingan dan dukungan dari ahli bersama keluarga korban, maka salah satu risiko paling berbahaya adalah perubahan sikap dan karakter korban.

Dalam kondisi buruknya, saat pelecehan seksual terus terulang, dikhawatirkan korban akan menjadi pelaku perundungan di kemudian hari.

Ini efek yang harus dihindari sebisa mungkin.

(*)