Perempuan tidak digunakan untuk bom bunuh diri hanya karena semangat keagamaan atau keinginan mereka untuk balas dendam. Aura feminin yang mereka miliki dan oleh karenanya berpenampila sederhana, memungkinkan mereka untuk menyelinap ke area strategis tertentu tanpa kecurigaan. Tampilan perempuan yang seringkali dipahami sebagai kurang mengancam adalah alasan yang sangat masuk akal. Sehingga serangan-serangan pada akhirnya juga menggunakan perempuan. Terlebih dalam berbagai budaya, menggeledah wanita adalah hal yang tak dapat diterima. Hal itu mendapat celah bagi lengahnya pihak keamanan yang tak berpikir bahwa perangkat bom bunuh diri dapat diselundupkan pada tubuh perempuan. Dengan terbunuhnya sang suami tercinta, perempuan ini otomatis menjadi janda. Tidak sembarang janda lemah, mereka kemudian menjelma kuat dan muncullah fenomena Black Widow (janda hitam).