Semakin geram, seorang syah dari salah satu korban, YY, mengaku sangat murka pada Herry Wirawan.Ia mengatakan, istrinya sampai kejang-kejang saat mendengar anaknya menjadi korban Herry Wirawan."Saya marah, geram. Waktu itu dini hari saya mendengar kenyataan pahit itu, istri saya saat itu pun sampai kejang-kejang selama dua jam," katanya seperti dikutip dari Tribun Jabar.Ditambahkan dari Kompas.com, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut menyebutkan dari 12 korban perkosaan guru pesantren di Cibiru, Bandung, Jawa Barat, 11 merupakan warga Garut.Dari 11 korban warga Garut tersebut, sudah lahir 9 bayi dari tujuh korban.Salah satu korban, punya dua anak dari perbuatan asusila guru pesantrennya dan kedua bayinya perempuan. Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut, Diah Kurniasari Gunawan, merasakan betul bagaimana kecewa dan marah dari orang tua korban.Diah menyaksikan pilunya momen pertemuan para orangtua dengan anak-anaknya. Seolah masih tak menyangka, anak-anak yang selama ini diketahui menuntut ilmu di pesantren justru dicabuli guru ngajinya yang mereka percayai sebelumnya."Rasanya bagi mereka mungkin dunia ini kiamat, ada seorang bapak yang disodorkan anak usia 4 bulan oleh anaknya, enggak, semuanya menangis," kenang Diah.
(*)