Laporan Wartawan Grid.ID, Hana FutariGrid.ID - Nasib nahas dialami oleh seorang mahasiswi kedokteran bernama Aasma Rani.Pasalnya, gadis asal Pakistan itu menjadi korban penembakan hingga nyawanya melayang.Dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng, mahasiswi MBBS tahun ketiga dari Abbottabad Medical College itu diduga ditembak mati lantaran menolak ajakan menikah dari seorang pria.Jelang kematiannya, Rani pun menyebut nama seseorang yang telah menembaknya.Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya.Namun, ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah Afridi adalah pria yang menembak dirinya.Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.Peristiwa penembakan itu terjadi ketika Rani sedang berada di Kohat untuk melakukan vaksinasi.
Sementara itu, dikutip Grid.ID dari Gridpop.ID, sebelum peristiwa itu terjadi, Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.Keluarga Rani menuduh pelaku telah mengeluarkan ancaman sebelumnya.Ayah Rani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh.Keluarga Rani khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.Namun, pihak berwenang menegaskan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan.Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.Selama penyelidikan, terungkap bahwa Mujahid Afridi sudah meninggalkan Pakistan dan berada di Arab Saudi.Pihak kepolisian mengatakan terdakwa telah berangkat ke bandara Islamabad tak lama setelah melakukan penembakan tersebut.
(*)