Grid.ID – Protein memiliki beragam fungsi bagi tubuh, mulai dari sumber energi, membentuk berbagai enzim dan hormon, hingga mendukung sistem kekebalan tubuh. Protein juga erat kaitannya dengan bentuk fisik, utamanya dalam hal membentuk otot tubuh.
Bagi kamu yang ingin memiliki bentuk tubuh ideal, berolahraga saja belum cukup. Kamu juga harus memastikan kebutuhan protein harian sudah tercukupi dengan baik. Salah satunya cara memenuhinya adalah rutin mengonsumsi protein nabati maupun hewani.
Protein nabati bisa didapatkan melalui konsumsi kacang-kacangan, alpukat, serta tempe dan tahu. Sementara itu, protein hewani bisa didapatkan melalui konsumsi daging merah yang berasal dari daging sapi atau domba.
Pakar nutrisi Emilia Achmadi, dalam acara Beef Talk di Bacco, Lotte Avenue pada Jumat (10/12/2021), mengatakan bahwa daging merah kaya dengan vitamin B12 dan zat besi. Kedua nutrisi tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot.
Menurutnya, konsumsi daging merah juga penting karena merupakan sumber kreatin alami.
Sebagai informasi, kreatin merupakan zat kimia alami yang diproduksi oleh tubuh. Zat ini umumnya disimpan dalam jumlah banyak di dalam otot.
Dilansir dari Mayo Clinic, produksi kreatin berasal dari tiga asam amino, yakni asam amino arginin, glisin, dan metionin. Dalam tubuh manusia, etiganya disimpan di dalam otot dan nantinya digunakan sebagai energi.
Meski begitu, kreatin tidak 100 persen diproduksi oleh tubuh. Emilia menyebut, kreatin hanya diproduksi setengahnya oleh tubuh. Agar bisa mencapai angka 100 persen, seseorang harus menambah kadar kreatin lewat makanan sehari-hari.
Adapun waktu terbaik mengonsumsi daging merah untuk membentuk otot tubuh adalah setelah latihan fisik.
“Setelah selesai olahraga, dalam waktu 45 sampai 60 menit, itulah waktunya mengonsumsi protein kualitas tinggi seperti daging merah,” jelasnya.
Terkait jumlah konsumsi, penelitian dari Universitas Quinnipiac menemukan bahwa dalam satu porsi daging sapi seberat 85 gram, terdapat sekitar 0,2 gram keratin. Apabila kamu ingin mendapat 1 gram keratin, maka kamu harus mengonsumsi sekitar 450-907 gram daging sapi.
Atasi anemia
Selain bermanfaat untuk membentuk otot tubuh, daging merah juga memiliki segudang manfaat. Salah satunya untuk menambah darah dan mencegah anemia pada ibu hamil.
Emilia menyebut, di bandingkan mengonsumsi suplemen penambah darah, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan alami seperti daging merah.
Seperti dijelaskan sebelumnya, daging merah memiliki kandungan zat besi yang tinggi. mengonsumsi daging merah juga bisa membantu ibu hamil agar tetap memiliki imun tubuh yang kuat.
"Daging merah mengandung zat besi yang krusial dalam membentuk imunitas," katanya.
Dalam mengonsumsi daging merah, Emilia juga menekankan pentingnya kualitas daging dan tingkat kematangan untuk meminimalisasi kontaminasi bakteri.
“Tingkat kematangan daging merah sebaiknya medium atau medium well untuk mengeliminasi terjadinya risiko kontaminasi bakteri pada ibu hamil,” ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, Emilia menyarankan untuk mengkombinasikan daging merah dengan makanan yang kaya vitamin C seperti sayuran berwarna hijau tua.
“Makanlah aneka ragam makanan pokok. Tidak dianjurkan mengeliminasi satupun jenis grup makanan," tegas Emilia.
Terkait dengan daging sapi yang cocok dikonsumsi, Emilia menyarankan untuk mengonsumsi daging sapi Australia. Sebab, daging sapi Australia memiliki proses pemotongan yang ketat, sehingga kualitasnya tetap terjaga.
“Australia punya regulasi yang sangat tepat. Mulai cara pemotongan, sanitasi, packaging, transportasi betul-betul diperhatikan, sehingga kontaminasi bakteri menjadi minimal,” ujarnya.
Chef Chandra Yudasswara yang turut hadir dalam acara juga mengamini hal tersebut. Menurutnya, daging sapi Australia memang sengaja diberdayakan sebagai hewan ternak sehingga kualitas dagingnya lebih baik.
“Daging lokal kita belum senyaman daging impor seperti Australia,” katanya.
Guna memberikan nutrisi dari daging merah, Meat Livestock Australia (MLA) hadir dengan produk daging sapi dan domba. Kedua daging tersebut diimpor langsung dari Australia.
Untuk menjamin kualitasnya, MLA mengusung prinsip #TRUEAUSSIEBEEF. Prinsip tersebut mewakili tiga pilar, yakni ideal home, peace of mind, dan pure enjoyment sebagai standar mutu.
Ideal home memiliki arti bahwa sapi dan domba dikembangbiakkan di lokasi yang ideal. Mulai dari iklim, cuaca, dan kondisi makannya sehari-hari.
Dengan lokasi peternakan yang sesuai, hewan pun terbebas dari stres sehingga daging yang dihasilkan lebih tender, lebih lembut, dan terbebas dari zat adiktif atau hormon artifisial.
Untuk memproduksi daging berkualitas, MLA menggunakan pilar peace of mind sebagai landasannya. MLA juga mengikuti standar Sistem Identifikasi Ternak Nasional (NLIS) sebagai standar keamanan dan kualitas.
Sebagai informasi, NLIS adalah sistem Australia untuk mengidentifikasi dan melacak keamanan bahan pangan, mulai dari kedatangan hingga pengolahannya.
Pilar terakhir adalah pure enjoyment yang memiliki arti bahwa setiap produk daging MLA bisa dinikmati oleh semua orang di dunia. MLA juga sudah mengantongi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga bisa dinikmati dengan rasa aman.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar program dan jenis daging True Aussie Beef Indonesia, kamu bisa mengunjungi akun instagram MLA di @trueaussieid, Youtube True Aussie Indonesia Official dan website www.trueaussiebeefandlamb.id.