2. Diperlakukan Tidak Manusiawi
Usut punya usut, Herry Wirawan memperlakukan korban secara paksa dan bisa dibilang tak manusiawi.
Korban yang kebanyakan masih di bawah umur harus melakukan hal-hal baru yang seharusnya tak dialami oleh anak seusianya.
Mereka diminta tinggal di suatu tempat khusus sampai kondisinya kembali pulih.
Menurut Diah, selain tempat untuk belajar di Cibiru yang jadi tempat tinggal korban.
Pelaku juga menyediakan satu rumah khusus yang biasa disebut basecamp.
"Merinding saya kalau ingat cerita-cerita mereka selama di sana diperlakukan oleh pelaku,” katanya.
3. Para Korban Didoktrin atau Cuci Otak
Sebelum melakukan aksi bejat, Herry Wirawan disebutkan memiliki doktrin khusus.
Saat melancarkan aksinya, Herry Wirawan selalu melakukan dengan bujuk rayu.