Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Lama tak terlihat di layar kaca, ternyata aktor Otig Pakis mengidap penyakit serius.
Kita ketahui kalau Otig Pakis adalah adalah salah satu aktor senior berusia 61 tahun.
Mengutip Kompas.com, Otig mulai dikenal lewat film Bercinta dengan Maut pada tahun 1992.
Kemudian, Otig terus berkarya dengan membintangi banyak film seperti Novel Tanpa Huruf R (2003), Identitas (2009), Kisah Tiga Titik (2013), dan lainnya.
Saat ini, Otig Pakis dikabarkan terkena kanker rektum.
Kabar tersebut telah dibenarkan oleh istri Otig Pakis, Dewi Pakis.
“Betul (terkena kanker rektum),” tulis Dewi Pakis melalui pesan singkat, Sabtu (11/12/2021).
Sementara itu, Dewi Irawan juga turut menjelaskan kondisi Otig Pakis melalui unggahan Instagram-nya.
“Saat ini teman kita mas Otig Pakis sedang dirawat karena sakit kanker rektum, stadium 3b. Apabila teman2 berkenan membantu biaya perawatan dapat ditransfer langsung ke rekening BCA no rekening 8690159130 atas nama GITO JOEWONO (mas Otig),” tulis Dewi Irawan.
Adapun kanker rektum atau kanker rektal berkembang ketika sel kanker terbentuk di rektum (enam inci terakhir dari usus besar).
Dirangkum Grid.ID dari Cleveland Clinic, rektum sendiri adalah ruang yang terletak di antara usus besar dan anus.
Kanker rektum mempengaruhi pria dan wanita, meskipun pria sedikit lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit ini.
Dalam kebanyakan kasus, orang yang didiagnosis dengan penyakit ini berusia di atas 50 tahun.
Namun, remaja dan dewasa muda mungkin juga terkena kanker rektum.
Lantas, apa saja tanda-tanda jenis kanker ini?
- Pendarahan rektal.
- Darah di tinja (kotoran).
- Diare.
- Sembelit.
- Perubahan mendadak dalam kebiasaan buang air besar.
- Kelelahan.
- Sakit perut.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Penyebab pasti dari kanker rektum tidak diketahui.
Namun, ada faktor risiko tertentu yang meningkatkan peluang terkena penyakit ini, termasuk:
1. Usia: Seperti kebanyakan kanker, risiko kanker dubur meningkat seiring bertambahnya usia. Usia rata-rata diagnosis adalah 63 tahun untuk pria dan wanita.
2. Jenis Kelamin: Pria sedikit lebih mungkin mengembangkan kanker dubur daripada wanita.
3. Ras: Secara statistik, orang kulit hitam lebih mungkin mengembangkan kanker rektum. Alasan untuk ini belum sepenuhnya dipahami.
4. Riwayat keluarga: Jika memiliki anggota keluarga yang telah didiagnosis menderita kanker dubur, peluang untuk mengembangkannya hampir dua kali lipat.
5. Penyakit dan kondisi tertentu: Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko kanker dubur, termasuk penyakit radang usus seperti Crohn dan kolitis ulserativa.
6. Merokok: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang merokok lebih mungkin meninggal karena kanker dubur daripada orang yang tidak merokok.
7. Makan daging olahan: Orang yang banyak makan daging merah dan daging olahan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dubur.
8. Obesitas: Orang dengan obesitas lebih mungkin menderita kanker dubur dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan sehat.
Ada beberapa langkah yang dapat ambil untuk mengurangi risiko kanker rektum, seperti tetap menjaga berat badan sehat, olahraga teratur, konsumsi makanan sehat, serta hindari alkohol dan rokok.
(*)