Seperti informasi yang dihimpun dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Kabupaten Garut via Tribunnews.com, bahwa korban yang awalnya berjumlah 12 kini bertambah menjadi 21 santriwati.
Para korban tak hanya berasal dari Garut namun juga daerah lain yang tersebar di Jawa Barat.
(*)