Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Musibah erupsi Gunung Semeru masih menghantui banyak orang.
Sebagai diketahui, Gunung Semeru erupsi pada (4/12/2021).
Lalu melansir dari Kompas.com, Gunung Semeru kembali mengeluarkan guguran awan panas pada (16/12/2021).
Menurut catatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Pos Pengamatan Gunungapi Semeru di Kabupaten Lumajang, Gunung tersebut mengeluarkan guguran awan panas sebanyak 2 kali.
"Tadi terjadi (awan panas guguran) dua kali ya pukul 9.10 dan pukul 9.20 WIB," kata Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Nia menambah bahwa guguran awan panas itu meluncur sejauh 4,5 kilometer ke arah aliran Curah Kobokan yang ada di Kabupaten Lumajang.
"Tadi jarak luncur maksimal 4,5 kilometer dari puncak," ungkapnya.
"Tingkat aktivitasnya masih level 2 waspada dan dengan rekomendasi agar tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dan 5 kilometer khusunya di sektor tenggara sepanjang aliran Besuk Kobokan. Jadi memang tidak boleh ada aktivitas di lokasi itu," imbuhnya.
Lalu mengutip dari Tribun Jatim, akibat erupsi susulan ini warga di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro pun menjadi panik.
Bahkan semua tim SAR yang saat itu sedang mencari korban, harus berhenti melakukan aktivitasnya.
Anggota Kodim 0822/Bondowowo, Juwiyanto mengatakan dirinya sedang melakukan penyisiran korban erupsi di sungai Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Lalu dia menyaksikan dari lereng Semeru timbul asap tebal disusul dengan percikan api.
Juwiyanto berujar bahwa saat itu seperti ada bom yang menghantam.
Sehingga dia meminta orang-orang yang saat itu berada di dekatnya untuk lari.
"Kayak bom meledak semua saya suruh lari," pungkas Juwiyanto.
(*)