Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kabar mengenai erupsi gunung Semeru memang mengejutkan banyak orang.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Jumat (17/12/2021), gunung Semeru kembali erupsi pada Kamis (16/11/2021).
Hal ini membuat relawan dan beberapa warga langsung berlarian.
Bencana alam yang mendadak ini membuat banyak pihak begitu bersedih.
Bahkan, banyak cerita pilu terukir di balik ganasnya erupsi gunung tertinggi di pulau Jawa ini.
Seperti halnya cerita tentang Nemo, anjing hitam jenis mix herder yang tak mau dievakuasi oleh relawan.
Dirinya terus duduk di depan sebuah rumah di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.
Dikutip dari SURYAMALANG.com pada Jumat (17/12/2021), diketahui Nemo sudah berada di tempat tersebut selama 12 hari.
Nemo makan dari sisa makanan milik para relawan.
Selain itu, setiap akan dievakuasi oleh relawan, ia langsung lari.
Founder Animals Hope Shelter, Christian Joshua Pale mengungkap bahwa Nemo ternyata menunggu tuannya di depan rumah mereka.
Namun, diduga tuannya telah meninggal lantaran menjadi korban erupsi Semeru.
"Nemo ini anjing milik salah seorang warga. Dia biasa jaga lahan kebun milik tuannya. Tuannya diduga meninggal jadi korban erupsi," ujarnya.
Tak hanya itu, Nemo juga telah membantu relawan menemukan 3 jenazah korban erupsi.
Nemo memberikan isyarat kepada relawan untuk mengikutinya.
Nemo pun menunjukkan adanya jenazah yang merupakan ibu dan anak yang tengah berpelukan.
"Di lokasi yang ditunjukkan Nemo, ada tiga jenazah. Dan sedihnya itu ditemukan jenazah Putri (28) dan Salsa (3) sedang berpelukan, kondisi ibunya hangus, tapi anaknya utuh," lanjutnya.
Kendati begitu, belum diketahui apakah jenazah tersebut merupakan tuan Nemo atau bukan.
Namun, relawan bersyukur lantaran akhirnya bisa membawa Nemo keluar dari zona hitam tersebut.
"Di hari ke 12 kami akhirnya mengevakuasi Nemo dari zona hitam, dia jinak usianya sekitar 9-10 tahun," jelasnya.
(*)