Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar sedang menantikan kehadiran buah hati pertamanya.
Sama seperti ibu hamil lainnya, ternyata Aurel Hermansyah mengalami beberapa perubahan.
Diwartakan Grid.ID Jumat (17/12/2021), saat hamil, ternyata Aurel Hermansyah menjadi lebih sensitif hingga tidak mau berpisah dengan sang suami.
"Lebih ke sensitif aja," kata Atta, dikutip dari Youtube Ciky Citra Rezky, Jumat (17/12/2021).
Putri Krisdayanti dan Anang Hermansyah itu mengakui akan selalu menunggu Atta setiap kali sedang bekerja agar bisa selalu di sampingnya.
"Misalnya dia mau ke sini, kan rumah kita di sini, gak aku tetap mau ikut, sampai jam 2 pagi aku tungguin, ya aku tungguin, gak mau (berpisah)," papar Aurel.
Bahkan, Aurel juga mengaku bisa tiba-tiba menangis meskipun hanya berdebat soal hal sepele dengan Atta.
"Kalau ada adu mulut dikit itu langsung nangis, padahal sebenarnya kayak apaan sih."
"Kalau sudah selesai itu (debat), sudah beberapa jam, kayak apaan sih lebay banget, jadi itu kayak tiba-tiba netes aja air matanya," jelas Aurel.
Berbicara tentang menangis saat hamil, memang menjadi hal umum yang dialami wanita.
Kita semua tahu kehamilan melibatkan beberapa perubahan fisik yang signifikan.
Akan tetapi, perubahan hormonal juga merupakan ciri kehamilan.
Jadi masuk akal kalau kondisi ini dapat menyebabkan perubahan bahan kimia otak yang mengatur suasana hati.
Sebenarnya, apa penyebab menangis saat hamil?
Trimester pertama
Dirangkum Grid.ID dari Healthline, menangis pada trimester pertama bukanlah hal yang aneh, mengingat saat inilah terjadi perubahan sekresi hormon.
Tingkat estrogen dan progesteron yang lebih tinggi selama trimester pertama bertanggung jawab atas beberapa perubahan suasana hati, yang ditandai dengan mudah marah dan sedih.
Apalagi kehamilan adalah perubahan besar dalam hidup.
Untuk alasan ini, maka dikombinasikan dengan hormon yang berubah dengan cepat.
Menangis selama trimester pertama mungkin disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kebahagiaan yang ekstrem hingga kecemasan atau ketakutan sesuatu akan terjadi pada bayinya.
Trimester kedua dan ketiga
Pergeseran hormon dapat berlanjut hingga trimester kedua dan ketiga, jadi tangisan juga dapat terjadi selama waktu ini.
Tubuh berubah dengan cepat, yang juga dapat meningkatkan kecemasan.
Akibatnya, beberapa wanita mungkin merasa lebih gelisah pada trimester kedua.
Jika demikian, stres dan frustasi sehari-hari yang normal juga bisa memicu tangisan.
Ketika menjelang kelahiran, mungkin ada banyak hal di pikiran.
Kita menyiapkan keuangan dan kenyataan persalinan yang mungkin membuat sedikit panik.
Perubahan emosi dan tangisan adalah bagian normal dari kehamilan, tapi menangis juga bisa menjadi masalah kesehatan mental yang lebih serius seperti depresi.
Lantas, bagaimana cara mengobati kebiasaan menangis selama hamil?
Sebenarnya kita tidak dapat mengontrol perubahan hormonal selama kehamilan.
Tetapi bumil dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu meringankan efek dari perubahan ini, seperti:
- Tidur yang cukup.
- Aktif secara fisik.
- Mengobrol dengan ibu lain atau ibu hamil.
- Jangan berusaha melakukan semuanya sendiri.
(*)