Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas SamosirGrid.ID - Menutup tahun 2021 ini, ShopeePay Talk akan hadir dengan mengangkat tema Gak Cuma Cuan, Bisnis Juga Bisa Bawa Perubahan'.Bersama para pelaku bisnis inspiratif serta pakar dunia bisnis, ShopeePay Talk bulan Desember membahas seputar strategi menentukan brand purpose untuk menjaga kelangsungan bisnisnya, menjawab isu sosial masyarakat hingga menciptakan komunitas pelanggan yang loyal.ShopeePay Talk episode ini mengundang dua pebisnis sukses, Audrey Maximillian Herli, Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv dan dr. Shirley Oslan, Co-Founder of Mad for Makeup, serta pakar bisnis Wendy Pratama, Founder & Chief Executive Officer of Lingkaran untuk mendiskusikan strategi membangun brand purpose yang dapat menjaga kelangsungan bisnis, memberikan dampak positif bagi masyarakat hingga menciptakan komunitas pelanggan yang loyal.Menurut Audrey Maximillian Herli, Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv bisnis tidak hanya dilihat dari trennya saja, pelaku bisnis bisa menciptakan bisnis dan menghadirkan solusi dalam masalah bisnis.“Kunci utamanya adalah fokus pada masalah yang ada, bukan hanya sekadar mengikuti tren terutama di tengah dinamisnya perubahan industri bisnis. Lebih dari sekadar menciptakan bisnis, jadilah sebuah bisnis yang dapat menghadirkan solusi bagi masalah yang ada," ujar Audrey dalam Shopeepay Talk secara virtual, Jumat (17/12/2021)."Ketika kita berhasil memecahkan masalah yang ada, bisnis kita akan menjadi semakin sustainable dan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar. Itulah mengapa sejak awal berdiri, Riliv selalu berupaya memegang teguh brand purpose kami untuk terus melawan stigma negatif tentang kesehatan mental di Indonesia. Kehadiran Riliv diharapkan dapat menciptakan sebuah tempat yang aman bagi masyarakat yang butuh pertolongan profesional terkait isu kesehatan mental.” tambahnya.Sementara itu dr. Shirley Oslan, Co-Founder of Mad for Makeup mengatakanbahwa brand purpose memainkan peranan penting dalam membantu sebuah bisnis membangun ikatan emosional yang lebih kuat dengan target audiens mereka.
Hal tersebut akhirnya mendorong pelaku bisnis menjadi lebih aktif menciptakan brand purpose yang dapat menyentuh sisi emosional para target audiens yang mau mereka sasar.“Sebagai dokter estetik, saya ingin merangkul para perempuan Indonesia untuk dapat lebih menerima dan mencintai diri mereka sendiri. Brand purpose tersebut kami sampaikan salah satunya lewat produk make-up yang sehat bagi kulit, mudah digunakan untuk sehari-hari dan pemula, dan harga yang terjangkau," ucap dr. Shirley Oslan.Sejak awal, kami berusaha untuk tampil beda dengan menyuarakan brand purpose yang otentik dan menyasar sisi emosional maupun personal para target audiens kami. Kami secara aktif mengimplementasikan brand purpose tersebut di semua aspek yang kami lakukan. Dengan begitu, kami dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan para konsumen kami dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap brand kami. For the people of tomorrow, that we called Rebels!,” sambungnya.Kemudian Wendy Pratama Founder & Chief Executive Officer of LIngkaran menjelaskan dalam industri bisnis, kehadiran brand purpose menjadi salah satu bagian esensial yang tidak dapat disamakan dengan strategi marketing maupun slogan bisnis.Brand purpose merupakan janji atau komitmen jangka panjang sebuah bisnis kepada para konsumennya yang harus selalu mereka jaga secara konsisten.Sehingga, pelaku bisnis pun dituntut untuk bisa mengembangkan bisnis mereka dengan landasan tujuan bisnis atau brand purpose yang kuat dan bermakna agar dapat membangun loyalitas pelanggan.“Walaupun bisnis tersebut mengalami pivot, pergantian produk maupun jasa, bisnis tersebut harus berupaya mewujudkan janjinya sehingga bisnis tersebut dapat memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Secara jangka panjang, brand purpose juga dapat membangun komunitas konsumen yang lebih loyal, hingga pada akhirnya juga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis tersebut.” tutur Wendy Pratama.
(*)