Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel AhmadGrid.ID - National Geographic Indonesia mengambil bagian dalam program Toyota Eco Youth ke-12 tahun 2021.Sebuah acara webinar "Netralitas Karbon & Peran Anak Muda Indonesia" pun digelar pada Jumat (17/12/2021) untuk mendukung program dari Toyota Indonesia itu."Kami mengharap program Toyota Eco Youth bisa menjadi wadah untuk inisiatif untuk melakukan penghijauan dari anak muda, untuk sejak dini mencapai netralitas karbon,," kaya Bob Azam selaku Director Administration, Corporate & External Affairs, Technical Goverment Affairs Toyota."Seperti yang kita tahu, saat ini fokus dunia sedang (pada masalah) agaimana mengurangi emisi karbon yang merupakan ancaman bagi kita bersama terutama yang berpengaruh terhadap perubahan iklim," paparnya menjelaskan.Secara umum, acara Toyota Eco Youth 12 kompetisi bertujuan untuk mendorong anak-anak muda Indonesia berinovasi serta menciptakan ide terbaik mereka dalam upaya menciptakan lingkungan Bumi yang lebih baik.Di webinar ini, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M. M selaku Sekretaris Jenderal, dalam kesempatan ini membacakan juga pesan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc.Menurut Siti Nurbaya, ada baiknya anak muda juga seharusnya menjadi subjek dan mengambil bagi perbuhan lingkungan.
Baca Juga: Bikin Semangat Berbisnis, Shopeepay Talk Bahas Merumuskan Strategi Membangun Brand Purpose
"Sangat penting untuk diperhatikan pemuda adalah agen perubahan upaya penguatan ekonomi nasional dan perbaikan kualitas lingkungan hidup Indonesia di masa depan," tutur Bambang membacakan."(Perbuahan) harus diawali dengan membekali remaja dan atau Pemuda sebagai agen perubahan bukan hanya sebagai penerima manfaat kualitas lingkungan hidup yang layak," imbuhnya menyimpulkan.Dalam webinar ini turut dibahas soal emisi tahun 2020 menurun karena adanya pandemi.Namun, diperkirakan akan kembali meningkat, sehingga pemerintah Indonesia merancangkan emisi bersih pada tahun 2050.Diketahui emisi karbon ini memberi dampak pada perubahan iklim yang menyebabkan permukaan air laut meningkat, suhu menghangat, dan cuaca tidak menentu.Karbon dihasilkan secara alami dari Bumi, namun semakin meningkat karena adanya kegiatan manusia.Negara emisi karbon terbesar yaitu Amerika, Rusia, Jepang, Tiongkok, dan Uni Eropa.Meskipun Indonesia tidak termasuk dalam negara dengan emisi karbon terbesar, sumber emisi Indonesia berasal dari bahan bakar fosil.
Upaya menuju NET Zero dilakukan Indonesia dengan target tahun 2060 atau lebih cepat.NET Zero yaitu keseimbangan antara pemakaian dan pelepasan karbon di Bumi.Sedangkan menurut data yang disampaikan oleh Ibu Susy Herawati, pada tahun 2021 Ecological Foottprint di Indonesia sebesar 170%.Artinya kegiatan manusia lebih besar daripada sumber daya yang menyediakan kebutuhan manusia sendiri.Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya emisi karbon karena Ecological Foottprint, Monica Khonado menyampaikan pendapatnya untuk diet fashion atau mengurangi penggunaan bahan-bahan penghasil karbon.
(*)