Find Us On Social Media :

Tak Ikut Dilarung ke Laut, Ternyata Ini Alasan Keluarga Bawa Pulang Abu Tulang Laura Anna, Terkuak Maksud Pilu di Baliknya

By Mahdiyah, Sabtu, 18 Desember 2021 | 10:45 WIB

Kolase Foto Guci Abu Laura Anna dan Laura Anna.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Baru-baru ini, pihak keluarga mendiang Laura Anna melarung abu inti hasil kremasi jenazah mendiang.

Dikutip Grid.ID dari SOSOK.ID pada Sabtu (18/12/2021), abu inti jenazah Laura Anna dilarung ke laut Marina Ancol.

Proses pelarungan abu itu dilakukan pada Jumat (17/12/2021).

Proses pelarungan itu pun dilakukan oleh keluarga dan sahabat mendiang.

Menurut sang kakak yakni Greta Irene, ada alasan tertentu memilih laut Marina Ancol sebagai lokasi pelarungan abu Laura.

Menurutnya, sang adik begitu menyukai laut dan hamparan air biru.

Selain itu, lokasi laut Marina Ancol juga tak terlalu jauh dari kediaman mereka.

Baca Juga: 'Nggak Ikhlas Lu Tong!', Ikut Naik Pitam Setelah Lihat Ekspresi Gaga Muhammad yang Tak Ikhlas Saat Ucap Duka Cita Buat Laura Anna, Peramal Kondang Ini Langsung Beri Peringatan

"Dia suka jalan-jalan, dia mau ke mana-mana kan kalau di laut kan luas dia bisa ke mana aja yang dia mau," ujarnya.

Kendati begitu, abu tulang jenazah Laura tak ikut dilarung ke laut.

Ya, pihak keluarga memutuskan untuk membawa pulang abu tulang mendiang.

Dikutip Grid.ID dari TribunSeleb pada Sabtu (18/12/2021), Amelia Edelenyi, ibunda mendiang mengungkap alasan pilu mengapa abu tulang sang putri tidak dilarung ke laut.

Menurut penjelasannya, hal itu merupakan permintaan dari ayah Laura yakni Gabor Edelenyi yang ingin putrinya pulang ke rumah.

Pasalnya, setelah dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit, jenazah Laura langsung dikremasi di rumah duka.

"Papanya bilang biar dia pulang dulu ke rumah karena kan enggak pulang dia itu, langsung dibawa (ke IGD), terus tiba-tiba udah enggak ada," ujarnya.

Baca Juga: Selesai Larung Abu Jenazah Anaknya, Ayah Laura Anna Tundukan Kepala

Selain itu, rencananya abu tulang tersebut akan ditempatkan di rumah mendiang selama 40 hari.

Baru setelahnya, keluarga akan menaruh abu tersebut di rumah abu yang terletak tak jauh dari rumah mendiang.

"Abu tulang ditaruh di rumah 40 hari, nanti baru kita taruh ke rumah abu dekat rumah," jelasnya.

"Biar tiap hari, tiap minggu, tiap bulan kalau kita kangen kita ke sana. (Sisa abu) Ditebar ke laut," lanjutnya.

 

(*)