“Memakai masker, menjaga jarak, ada pesan kemanusiaan di situ. Menjaga diri sendiri itu sama dengan menjaga lingkungan, menjaga orang lain. Itu adalah tugas kemanusiaan, tugas bela negara yang autentik,” tegasnya.
Ia menilai, tindakan perlawanan terhadap pandemi Covid-19 merupakan perilaku yang dapat menumbuhkan empati, simpati, persatuan, dan solidaritas yang kuat. Perilaku ini pada akhirnya akan berdampak pada lingkungan dan negara.
“Tindakan individual (patuh prokes dan vaksinasi) akan berdampak kolektif bagi kepentingan lingkungan dan keseluruhan, itu harus selalu diingatkan,” katanya.
Menurut Dahnil, penggunaan narasi patriotik untuk mendorong masyarakat taat prokes dan vaksinasi perlu dilakukan. Dengan cara ini, ia optimistis, masyarakat akan lebih optimal menerapkan prokes dan proaktif melakukan vaksinasi.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Dave Akbarshah Fikarno turut mengajak masyarakat agar selalu disiplin menjalankan prokes.
Ia pun mengimbau agar masyarakat bisa tetap produktif dan berpikir kreatif meskipun hidup dalam keterbatasan akibat dampak pandemi Covid-19.
Dave berharap, pemerintah dapat menyiapkan konsep sosialisasi yang baik untuk masyarakat umum.
“Agar masyarakat semua mengetahui aturan itu untuk apa, gunanya apa, dan bagaimana melaksanakannya,” tutur Dave.
Selain itu, menurut dia, upaya bela negara juga bisa dilakukan dengan menolak hoaks yang beredar di publik.
“Kita bisa menjadi contoh, teladan, berikan informasi yang benar, menolak hoaks, itu juga bagian dari bela negara,” katanya.