Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Air susu ibu atau ASI sangat bergizi.
ASI menyediakan sebagian besar nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Sementara komposisi ASI diatur ketat oleh tubuh ibu, penelitian juga menunjukkan bahwa apa yang dimakan memang memiliki beberapa efek pada ASI.
Secara umum, tidak ada makanan yang dilarang bagi ibu menyusui.
Namun, ada beberapa makanan dan minuman yang mungkin perlu dibatasi saat menyusui.
Dirangkum Grid.ID dari Healthline, berikut lima makanan yang harus dibatasi atau dihindari saat menyusui:
1. Ikan tinggi merkuri
Ikan memang merupakan sumber asam docosahexaenoic (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA) yang baik.
Tapi perlu diketahui kalau beberapa ikan dan makanan laut juga bisa mengandung merkuri tinggi, logam yang bisa menjadi racun terutama pada bayi dan anak-anak.
Bahkan, bisa menyebabkan keterlambatan atau gangguan dalam keterampilan motorik halus, perkembangan bicara dan bahasa, dan sebagainya.
Beberapa ikan yang tinggi merkuri harus dihindari saat menyusui seperti tuna mata besar, raja makarel, marlin, dan lainnya.
2. Beberapa suplemen herbal
Penggunaan bumbu dan rempah-rempah seperti jinten atau kemangi untuk membumbui makanan dianggap aman selama menyusui.
Namun, dalam hal suplemen dan teh herbal, ada beberapa kekhawatiran tentang keamanannya.
Selain itu, karena suplemen herbal tidak diatur oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, ada juga potensi terkontaminasi dengan logam berat yang berbahaya.
3. Alkohol
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menghindari alkohol adalah cara paling aman selama menyusui.
Tingkat konsumsi alkohol yang tinggi telah terbukti mengurangi produksi ASI hingga 20%.
Selain itu, asupan alkohol yang berlebihan selama menyusui telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan pola tidur, keterlambatan keterampilan psikomotorik, dan keterlambatan kognitif di kemudian hari.
4. Kafein
Kopi, soda, teh, dan cokelat adalah sumber kafein yang umum.
Saat mengonsumsinya, sebagian dari kafein itu bisa berakhir di ASI.
Ini bisa menjadi masalah karena bayi sulit mencerna dan menghilangkan kafein.
Akibatnya, sejumlah besar kafein dari waktu ke waktu dapat menumpuk di sistem bayi, menyebabkan iritabilitas, dan kesulitan tidur.
Menurut CDC, ibu yang sedang menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 300 mg kafein per hari, yang setara dengan dua atau tiga cangkir kopi.
5. Makanan tinggi olahan
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi menyusui, sangat penting untuk makan makanan yang sehat dan seimbang.
Karena makanan olahan umumnya tinggi kalori, lemak tidak sehat, gula tambahan, rendah serat, rendah vitamin, dan rendah mineral, maka disarankan untuk membatasinya sebisa mungkin.
Penelitian awal juga menunjukkan bahwa pola makan ibu saat menyusui dapat memengaruhi pola makan anaknya di kemudian hari.
(*)