Find Us On Social Media :

Niat Hati Mengantarkan Makanan, Warga di Kendal Ini Malah Temukan Tetangganya yang Berusia 70 Tahun Terkapar Penuh Luka, Begini Kronologinya

By Bella Ayu Kurnia Putri, Senin, 20 Desember 2021 | 09:05 WIB

Ilustrasi jenazah

Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri

Grid.ID - Niat hati mengantarkan makanan, namun warga di Kendal ini justru mendapati tetangganya yang merupakan nenek berusia 70 tahun terkapar penuh luka.

Melansir dari Tribun Jateng, nenek berusia 70 tahun tersebut adalah Suratmi.

Suratmi merupakan seorang ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Korowelanganyar.

Kematian tak wajar Suratmi diketahui pada Minggu (19/12/2021) di Desa Korowelanganyar, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.

Saat ditemukan, Suratmi sudah tergeletak penuh darah.

Mengutip dari Kompas.com, Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Daniel Artasasta Tambunan menjelaskan Suratmi pertama kali ditemukan oleh Sunarto (40).

Sunarto merupakan tetangga korban yang beralamat di Korowelanganyar RT 03 RW 01.

Baca Juga: Tega Habisi Nyawa Anak Tirinya yang Masih Balita hingga Ditidurkan di Kamar dengan Wajah Penuh Darah, Pemicu Kemarahan Mama Muda di Tulang Bawang Akhirnya Terungkap, Ternyata Gegara Hal Sepele Ini

Suratmi ditemukan terkapar di rumahnya sekitar pukul 08.00 WIB.

"Saat itu, pelapor datang ke rumah korban untuk mengantar makanan. Sesampainya di rumah korban, pelapor mendapati korban sudah terkapar di lantai rumah bagian belakang atau dapur dengan penuh luka di bagian kepala dan muka," kata Daniel.

Pada saat ditemukan, sang korban diketahui juga masih dalam keadaan sadar.

"Saat ditemukan, korban masih dalam keadaan sadar,” ujarnya.

Namun saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Suratmi sudah tidak tertolong.

"Namun sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.

Baca Juga: Ungkap Rahasia Tokcernya untuk Urusan Ranjang hingga Nikah Sudah 23 Kali dan Umurnya Tembus 100 Tahun, Nenek Ini Masih Aja Gaet Berondong, Begini Kisahnya

 

 

(*)