Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Seorang Kepala Desa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mendadak didesak warga mundur dari jabatan lantaran kepergok selingkuh.
Mengejutkannya, Kepala Desa di Tulungagung yang diketahui bernama Ali Amiruddin ini kabarnya telah 2 kali kepergok selingkuh.
Bak sudah geram dengan sikap Kepala Desa yang 2 kali kepergok selingkuh, warga sampai melakukan unjuk rasa dan memintanya mundur dari jabatan.
Aksi unjuk rasa warga tersebut terjadi di Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Melansir dari Kompas.com, pada Senin (201/2/2021), ratusan warga Aryojeding berunjuk rasa di depan kantor desa setempat, menuntut agar kepala desa mundur dari jabatan.
Salah seorang warga, Solikin mengatakan bahwa masyrakat malu dengan perilaku sang kepala desa yang sudah 2 kali kepergok selingkuh.
“Kami malu dengan perilaku kepala desa. Setiap kami keluar desa selalu ditanya oleh orang lain terkait perilaku kepala desa" kata Solikin yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Rabu (22/12/2021).
“Sepengetahuan kami sudah dua kali berselingkuh dan ini membuat warga malu," jelasnya.
Mengutip dari TribunJatim.com, Ali Amiruddin dikabarkan sudah 2 kali digerebek saat bersama perempuan yang bukan istrinya.
Warga menyebut bahwa Ali Amiruddin kepergok selingkuh di sebuah Hotel Melati di wilayah Blitar, pada Kamis (16/12/2021).
Kala itu, Ali Amiruddin digerebek oleh istrinya sendiri yang berinisial Wns.
Ia ketahuan berada di dalam kamar bersama YP, tetangganya yang berstatus istri orang.
Warga pun geram denga sang kepala desa lantaran perselingkuhan itu terjadi di saat jam kerja, bahkan Ali Amiruddin masih mengenakan seragam kades.
Solikin mengatakan, ini merupakan kali kedua Ali Amiruddin ketahuan selingkuh.
"Pada kejadian pertama, YP belum menikah. Sekarang statusnya sudah istri orang," Solikin yang dikutip Grid.ID dari TribunJatim.com, Rabu (22/12/2021).
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, warga meminta Ali Amiruddin untuk segera mundur dari jabatannya.
Ratusan warga bahkan memasang spanduk di pagar kantor balai desa bertuliskan desakan kepada kades untuk mundur.
Selain itu, juga warga mencorat-coret aspal jalan depan kantor balai desa sebagai pemberitahuan bahwa kantor desa disegel.
Sementara itu, Ali Amiruddin membantah tudingan warga yang menyebut dirinya berselingkuh.
Ia bahkan mengatakan, tudingan perselingkuhan itu hanya sebatas dugaan dan tidak memiliki bukti yang kuat.
“Ya saya membantah. Ini kan masih dugaan. Kalau punya bukti kuat silakan,” kata Ali Amiruddin.
Warga akhirnya membubarkan diri setelah dimediasi dengan kades.
Meski demikian, warga telah mengancam akan melakukan aksi lebih besar jika tuntutan mereka tak dipenuhi.
(*)