Sebagai pemilik restoran, Chef Ragil pun terpaksa harus menutup beberapa usahanya baik secara sementara maupun permanen.
Hal ini lantaran beberapa konsep restorannya yang berkonsep lifestyle sehingga tamu-tamu lebih suka makan di tempat (dine in).
“Kita juga berusaha untuk online tapi memang pada akhirnya karena culture tamu-tamu kita banyak yang lebih seneng datang ke restoran, jadi secara online masih belum sebaik offline,” ujar Chef Ragil.
Meski begitu, Chef Ragil bersyukur karena dirinya masih tergolong beruntung dibandingkan pemilik bisnis kuliner di mall.
Pasalnya, beberapa tenant di mall mengaku kesulitan untuk mendapatkan keringanan terkait biaya sewa meskipun bisnis sedang surut.
Sementara itu, diskusi ini juga memprediksi tren kuliner tahun 2022 yang datang dari adanya kebiasaan-kebiasaan baru semasa pandemi.
Salah satu tren tersebut adalah kesadaran akan pentingnya mengonsumsi makanan dan minumal fungsional yang punya kerangka wellness.
“Saya melihat fungsional drink seperti minuman berempah, fermentasi, kefir, jamu, di tahun depan akan semakin booming, menurut aku,” ujar Santhi Serad.
Tren yang satu ini sebenarnya sudah ada sebelum pandemi namun diprediksi akan semakin populer lagi di tahun 2022.
Apalagi mengingat pandemi ini sangat terkait dengan upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh supaya terhindar dari ancaman virus. (*)