Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Istri pelaku pemerkosaan Herry Wirawan yakni NA baru-baru ini muncul ke publik.
Usai lama menyembunyikan diri, akhirnya ia berani buka suara terkait kasus luar biasa yang menyeret nama suaminya.
Dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya, NA mengaku awalnya tak tahu menahu mengenai perbuatan keji sang suami pada santriwatinya.
Namun, ia akhirnya mendapatkan laporan dari bidan desa mengenai kelakuan busuk suaminya sendiri.
NA yang syok pun langsung meminta penjelasan kepada sang suami terkait kabar yang ia terima.
"Saya juga sedang hamil anak kedua. Jadi samaan kalau hamil. Pas saya diperiksa 8 bulan, diperiksa bidan yang sama, bidan itu yang bilang (kalau santriwati hamil)," ujarnya.
"Saya dibawa sama Herry ke atas, saya nangis, jejeritan (bilang) 'Kenapa itu bisa hamil? Sama siapa? Saya enggak nuduh ke sana (ke Herry Wirawan)'. Dia (Herry) sumpah ke saya, 'Enggak mungkin sama saya, kan saya guru'," lanjut dia.
Namun, ia justru percaya dengan tipu muslihat sang suami yang mengatakan bahwa santriwati tersebut hamil dengan orang lain.
"Korban pertama itu sepupu saya. Gimana bilang ke orang tuanya, gimana perasaannya? Padahal saya itu sedang hamil. Kata Pak Herry, 'Kita urus aja sama-sama soalnya ini anak hasil kecelakaan'. Saya sih nerima aja," kata NA.
Namun, baru-baru ini, kuasa hukum para korban yakni Yudi Kurnia justru curiga dengan sikap istri pelaku.
Dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Jumat (24/12/2021), Yudi menduga bahwa istri Herry mengetahui aksi keji sang suami selama ini.
Dirinya pun mempertanyakan mengapa NA tak mengambil tindakan saat mengetahui ada santriwati yang hamil di pesantrennya.
Padahal, NA mengaku tahu jika ada santriwatinya yang hamil hingga ikut mengurus bayinya.
"Istrinya pelaku ini tahu (ada yang hamil), kenapa tidak melapor dan memberitahukan kepada orang tua atau polisi, kalaupun ada yang memperkosa," ujarnya.
Selain itu, menurut Yudi, seharusnya NA curiga dan langsung mengambil tindakan sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai pengurus pesatren.
"Kalau istrinya tidak curiga pada suaminya, harusnya melapor karena dia sebagai penanggung jawab atau pengasuh," lanjut Yudi.
(*)