Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa IndrastyGrid.ID - Seorang ibu di Inggris bernama Amanda Sullivan terkejut mendapati dirinya menemukan tempat prostitusi terselubung yang tak jauh dari sekolah anaknya.Tempat tersebut ditemukan Amanda usai mengantarkan anaknya keluar dari lingkungan sekolah di Lane End Primaru School di Beeston, Leeds, Inggris.Di mana lokasi prostitusi tersebut tampak sangat menyedihkan dan tak layak.Alhasil, Sullivan bersama dengan salah satu anggota pendiri Save Our Eyes, sebuah kelompok kampaye yang dibentuk untuk menyoroti temuan tersebut.Dia mengatakan kepada Leeds Live, "Saya telah menemukan jarum di semak-semak itu sebelumnya.""Saya sudah lama tidak memeriksa, jadi saya pikir saya ingin melihatnya," sambungnya.Dia menunjukkan hutan kecil yang terbuka, yang telah dirapikan oleh petugas penghuninya agar menyerupai pemukiman sementara.Amanda menjelaskan bahwa dirinya sangat terpukul mengetahui ada wanita yang bekerja di tempat mengerikan dan tak layak huni tersebut."Itu adalah salah satu hal yang paling menghancurkan hati yang pernah saya lihat."
"Ini memukul saya, dan orang lain yang melihatnya akan merasa sangat emosional," lanjutnya.
"Itu benar-benar hanya hutan penderitaan. Itu satu-satunya yang bisa saya gambarkan," jelas Amanda."Jika Anda masuk ke dalamnya, Anda hanya akan menemukan pohon tisu toilet, tas bening yang tergantung di pohon," tambahnya.Amanda secara terus terang juga menjelaskan menemukan kondom dan jarum, dan tampak belum digunakan.Salah satu yang menarik perhatian Amanda adalah kasur yang ditemukan di tengah hutan terbuka, yang diduga untuk tempat tidur para PSK."Tempat tidur yang ditata dengan sandal, jarum kemudian kondom ada di atasnya," terangnya."Kami benar-benar berpikir bahwa itu adalah rumahnya, tempat tidak bernoda, rasanya membuat rumah itu bernoda bahkan sampah juga digunakan," lanjutnya.Setelah temuan itu, Amanda berbicara kepada para guru di sekolah anaknya, dan menghubungi Kepolisian Yorkshire Barat.Lebih lanjut, Amanda juga menghubungi badan amal pekerja seks terkemuka di Leeds untuk menyelidiki hal tersebut, dan segera menemukan wanita yang tinggal di tempat itu.Hal serupa juga pernah terjadi di salah satu tempat yang menjadi wisata dunia sekaligus berada di Indonesia, yaitu Bali.
Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Sabtu (25/12/2021), gubuk seluas 2 x 2 meter yang hanya beralaskan tikar, beratapkan terpal, berdinding triplek bekas, dan disangga bambu serta kayu rongsokan menjadi 'saksi bisu' aktivitas para pekerja seks komersial (PSK) di Jalan Himalaya Utara III, Banjar Kerta Sari, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Bali.Yang memprihatinkan, pelanggan para PSK bertarif murah tersebut termasuk anak-anak sekolahan, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga SMA.
“Anak-anak masih sekolah banyak yang datang. Dan kalau malam minggu, saya lihat anak-anak kecil juga banyak yang datang ke sana,” ungkap seorang warga sekitar, yang namanya minta tak ditulis, Selasa (13/9/2016) sore, kepada Tribun Bali.Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A), Luh Putu Sri Anggreni, mengaku prihatin mendengar adanya anak-anak yang menjadi pelanggan PSK tersebut.Ia pun meminta Pemerintah Kota Denpasar segera bertindak tegas."Ini harus disikapi dengan serius agar masa depan anak-anak calon generasi muda kita, khususnya di Denpasar, terlindungi," kata Sri Anggreni melalui telepon selulernya, kemarin.Berdasarkan informasi yang dihimpun, tempat prostitusi terselubung di semak-semak ini dihuni sekitar 20 PSK. Mulai dari yang berusia 20-an sampai 30-an tahun.Tarifnya super murah, berkisar Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu. Di sana juga terdapat sejumlah wanita pria (waria). Bahkan sejumlah PSK tinggal kost di sekitar lokasi.Setiap hari, mereka beroperasi mulai pukul 20.00 Wita sampai pukul 02.00 WITA."Kalau malam Minggu bisa sampai pagi," ungkap sumber Tribun Bali.
Celakanya, PSK di sana diduga tidak aman alias rawan penularan HIV/AIDS. Namun demikian, lokalisasi ini selalu ramai dikunjungi warga, termasuk anak-anak."Setiap hari rata-rata ramai yang datang ke sana. Saya lihat parkirnya berderet di luar. Apalagi malam minggu, buiihh, ramai banget," ungkap pria yang sudah empat tahun tinggal di sekitar lokasi prostitusi terselubung itu.Tempat prostitusi yang sudah ada sejak empat tahun lebih itu disebut-sebut sudah dilindungi oleh aparat penegak hukum.Hampir setiap minggu mobil aparat penegak hukum khususnya Satpol PP selalu datang ke sana untuk patroli.“Hampir setiap minggu saya lihat mobil Satpol PP lewat di sana. Lalu ada yang nyamperin, terus mobilnya pergi. Apa itu namanya? Ya nilai saja sendiri,” ungkap warga sekitar yang menduga ada kong kalikong antara pemilik tempat prostitusi dengan aparat.
(*)