Grid.ID - Nama Greysia Polii kini menjadi sorotan setelah meraih medali emas di kategori ganda putri bersama Arpiyani Rahayu di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Namun yang tak kalah menghebohkan adalah pengakuan Greysia Polii untuk pensiun dari bulutangkis seperti yang pernah disampaikan oleh kakak kandungnya, Ade Polii, pada (!3/8/2021) lalu.
"Belum bisa dipastikan kapan dia pensiun, hanya sudah membahas masalah itu dengan keluarga," ujar Ade menjawab soal rencana pensiun Greysia Polii.
Bukan hanya soal faktor usia, ternyata alasan Greysia Polii memutuskan untuk gantung raket karena ingin mengutamakan rumah tangganya.
"Dia tidak ngomong secara langsung. Hanya kita tahu umur pemain bulutangkis, apalagi dia sudah menikah, pengin punya keluarga juga," lanjut Ade.
Terlebih atlet berusia 34 tahun ini sudah mengantongi banyak penghargaan bergengsi.
Seperti misalnya, juara Asian Games 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari dan Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu.
Bahkan, nama Greysia Polii diabadikan menjadi nama gedung olahraga yakni Sasana Emas Greysia-Apriyani.
Tak hanya itu, Greysia Polii juga menduduki peringkat pertama daftar nama paling banyak dicari tahun 2021 dalam “Year in Search 2021” di Google.
Daftar tersebut merupakan gambaran tentang topik yang trending di Indonesia sepanjang tahun 2021.
Kini jadi sosok tangguh yang banyak dikagumi, rupanya Greysia Polii memiliki kisah sedih yang tak banyak orang tahu.
Ia ternyata telah kehilangan sosok sang ayah sejak usia 2 tahun.
Meski hanya ada ibu, Greysia Polii mengaku mendapatkan figur ayah dari sosok sang kakak.
Tak hanya itu, sosok kakak Greysia rupanya juga menjadi orang yang mendukung dirinya dalam menggapai karier gemilang ini.
Namun, sayangnya kakak Greysia ternyata telah meninggal dunia.
Hal ini seperti yang diungkapkan sang atlet lewat unggahan Instagram berikut ini.
"My father passed away when i was 2 years old. Since then my brother who is 18 years older than me step up and raised the toddler me together with my mother. He taught me how to have life dreams and cast visions.
This video shows one rare moment between a brother and a sister where my brother had the honor to represent @hsbc @hsbc_sport on my final match of Indonesia Master 2018.
Two individuals who excel in their respective field lived out their best and shared the same stage.I WILL FOREVER REMEMBER THIS MOMENT, Kak!
Last year, on this date, You’ve gone forever. So long my beloved brother, Thank you for your legacy and i promise i will always make you proud!Rest In Peace," tulis @greyspolii
"Ayahku meninggal saat aku berumur 2 tahun. Sejak saat itu kakakku yang 18 tahun lebih tua dari aku melangkah dan membesarkanku yang masih balita bersama ibu.
Dia mengajariku bagaimana memiliki mimpi hidup dan memberikan visi.
Video ini menunjukkan satu momen langka antara kakak dan adik di mana kakakkumendapat kehormatan untuk mewakili @hsbc @hsbc_sport pada pertandingan terakhirku di Indonesia Master 2018.
Dua individu yang unggul di bidangnya masing-masing menjalani yang terbaik dan berbagi panggung yang sama. AKU AKAN INGAT SELAMANYA SAAT INI, Kak!
Tahun lalu, pada tanggal ini, kamu telah pergi selamanya. Selamanya saudaraku tersayang, Terima kasih atas warisanmu dan aku berjanji akan selalu membuatmu bangga! Beristirahat dengan damai," ungkap @greyspolii.
Sosok kakak tertua Greysia Polii tersebut adalah Ricky Polli atau Rickettsia Polii yang meninggal dunia pada 23 Desember 2020 lalu.
(*)