"Kita sepuluh bersaudara, kita berusaha menarik ibu. Saya sekarang ini kalau malam Natal di gereja aku nangis," kata Hotman sambil mengusap ar matanya. "Bener aku nangis, karena aku sangat sayang sama ibu saya," lanjutnya. Bak cemburu, Hotman tak lagi bisa menggandeng ibunya untuk pergi ke gereja di setiap perayaan Hari Natal. "Saya kenapa nangis kalau malam Natal tahun baru? Aku lihatlah orang sama ibunya gandengan ke gereja." "Sementara ibu kita sudah tiada," lanjutnya dengan suara bergetar.
(*)