"Prinsipnya, setiap hari gue harus cantik,"
"Begitu kita udah mikir seperti itu bangun di mindset kita, kita jalanin, ya udah itu akan jalan dengan sendirinya."
"Aku kalau di rumah, kalau nggak (berhias), kayaknya gimana gitu, kayak ada yang kurang di hidup aku,"
"Karena apa, begitu kita wangi, kita cantik, hidup kita juga lebih berwarna terus terang aja," ucapnya.
Lagi-lagi, Ashanty pun membenarkan ucapan Mayangsari.
"Aku harus belajar tuh sama mbak Mayang," ujar Ashanty.
"Oh iya dong, jadi suami mikir kalau pas mau ngelihat di luar, ah di rumah gue juga ada yang lebih cantik," ucap Mayangsari.
Beberapa waktu lalu, Mayangsari juga mengungkapkan alasan tak pernah hadir di acara keluarga besar Cendana.
Sebagai ibu, ia tidak pernah menginginkan jika keputusannya menikah dengan Bambang Trihatmodjo harus berefek negatif pada sikap masyarakat yang menyudutkan putrinya.
Oleh sebab itu, Mayangsari pun bercerita kepada Maia bahwa ia sudah mencoba jujur dan membangun komunikasi yang baik putrinya sejak kecil.
Cukup tahu diri bahwa ia adalah pendatang yang tidak diharapkan di Keluarga Cendana, ternyata ini juga berkaitan dengan masa lalu Mayangsari.
Dilansir grid.id, Halimah sempat mengajak untuk mengajukan proses damai.
Namun hal tersebut ditolak oleh Bambang karena bersikeras memilih Mayangsari hingga akhirnya mereka resmi bercerai di tahun 2010.
Baru akhirnya di tahun 2011 pernikahan Bambang Trihatmodjo dan Mayangsari disahkan oleh negara setelah sebelumnya hanya nikah siri di tahun 2000.
Di awal masa menjadi istri simpanan Bambang Trihatmodjo, ternyata Keluarga Cendana belum membukakan pintu atas kehadiran Mayangsari.
"Aku ini produk dari orangtua yang broken home.
Aku tahu betul gimana rasanya masuk ke keluarga istrinya ayahku.
Jadi aku sampai sekarang nggak pernah minta suamiku mengajakku di acara keluarga besar," ungkap Mayangsari.
Artikel ini telah tayang di laman Suar.ID dengan judul: Kenyang Makan Asam Garam Dijuluki Pelakor Puluhan Tahun, Mayangsari Mendadak Beri Peringatan Ashanty usai Ketahuan tak Lakukan Hal ini ke Anang Hermansyah: Aku Harus Belajar Sama Mbak Mayang (*)