Meski terlihat kalem dan rendah hati, siapa sangka Hendrik Ceper dulunya adalah remaja yang nakal sampai-sampai dia dikeluarkan dari sekolahnya.
Setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya, Hendrik pun menjadi 'gembel' setelah kejadian tersebut.
Alhasil, Hendrik Ceper harus mengemis di daerah sekitaran Jakarta Timur demi sesuap nasi.
Kerasnya kehidupan jalanan membuat Hendrik menjadi pribadi yang slengekan, urakan bahkan (mungkin) gemar berkelahi.
Siapa sangka, kepribadiaanya itu membuat ia menemukan pekerjaan baru yakni sebagai penagih hutang alias debt collector.
Setelah masa-masa itu berlalu, di tahun 2000'an Hendrik tiba-tiba diajak untuk belajar teater di Teater Ciliwung oleh salah satu penggerak Teater tersebut.
Dari situlah kemampuan berakting Hendrik Ceper terasah hingga ia dipercaya membintangi sejumlah judul sinetron televisi.