Find Us On Social Media :

Libur Panjang Kerap Picu Lonjakan Kasus, Ini Sejumlah Upaya Antisipasi Pemerintah

By Sheila Respati, Rabu, 29 Desember 2021 | 17:18 WIB

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 sekaligus duta adaptasi kebiasaan baru Reisa Broto Asmoro

Inmendagri juga meminta pemda meniadakan kegiatan seni budaya dan olahraga pada tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Pemda diminta menutup semua alun-alun pada tanggal 31 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 dan mengatur aktivitas pedagang kaki lima di pusat keramaian agar tidak terjadi kerumunan.

Kemudian Satpol PP, Satlinmas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta pemadam kebakaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keterlibatan aktif dalam mencegah dan mengatasi aktivitas publik yang dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

Baca Juga: Drama Terbaru Junho 2PM 'The Red Sleeve' Sukses Jadi Tayangan yang Paling banyak Diminati hingga Berhasil Kalahkan 'Snowdrop', Hindari Nonton di Drakorindo

Aktivitas berkumpul serta kerumunan massa di tempat fasilitas umum, fasilitas hiburan tempat wisata, dan fasilitas ibadah dibatasi selama Nataru.

Begitu pula dengan kegiatan ibadah Natal 2021. Pemerintah meminta agar gereja membentuk satgas untuk penegakkan protokol kesehatan dan penanganan Covid-19. Satgas tersebut diminta berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 daerah guna menjamin keamanan dan keselamatan jemaat selama pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal.

“Termasuk dengan menyediakan opsi kepesertaan ibadah secara hybrid, yaitu secara kolektif di gereja dan secara daring. Kapasitas gereja tidak melebihi 50 persen dari batas maksimum,” tambahnya.

Reisa meyakini, semua gereja sudah memiliki rujukan prokes dan memahami cara perayaan yang aman, karena ini merupakan Natal dan Tahun Baru kedua di masa pandemi.

Baca Juga: Baru Saja Diserbu Seantero Negeri Agar Tak Buru-buru Nikah dengan Ferry Irawan, Venna Melinda Justru Pamer Cincin Berlian Melingkar di Jarinya, Resmi Dilamar?

Menggencarkan 3T dan vaksinasi

Selain Inmendagri tersebut, Reisa mengatakan bahwa pemerintah juga menggencarkan upaya 3T dan mempercepat capaian 70 persen populasi tervaksinasi.

Ia juga mengingatkan adanya risiko bencana alam, seperti banjir dan longsor, atau potensi bencana hidrometeorologi lainnya sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Baik dalam konteks bencana kesehatan maupun bencana alam, mencegah dan kesiapsiagaan jauh lebih baik daripada mengobati dan merehabilitasi atau merekonstruksi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Reisa kembali mengajak masyarakat untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga kenaikan kasus, dengan tetap taat protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.

“WHO menjelaskan bahwa fungsi vaksin tidak hanya diukur dari efikasi namun dari kemampuan vaksinasi memberikan memori kepada sel tubuh kita untuk selalu membangun benteng pertahanan atau imunitas setiap kali virus yang sama datang menyerang. Ayo pakai masker, ayo cepat vaksin,” ujarnya.