Seperti diwartakan GridKids.id, penelitian di United States Department of Agriculture mengungkapkan bahwa minyak goreng bekas dan telah berubah warna, aroma, dan rasa mengandung senyawa berbahaya.
Lebih lanjut, minyak goreng yang dipakai berulang akan mengubah lemak tak jenuh menjadi lemak jenuh penyebab kolseterol.
Kandungan lemak jenuh ini juga bisa menyebabkan obesitas apabila kadarnya terlalu tinggi di dalam tubuh.
Selain itu, menurut Prof. Ahmad Sulaeman dari Department Gizi Masyarakat IPB menjelaskan bahwa bahaya menggunakan minyak goreng bekas adalah memicu radikal bebas.
Hal ini lantaran asam lemak tidak jenuh pada minyak goreng yang melalui proses pembakaran suhu tinggi dapat teroksidasi.
Susunan rantai asam lemak yang teroksidasi ini akan pecah dan kemudian membentuk radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas yang terlalu banyak di dalam tubuh pun dikaitkan dengan gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.