Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID – Seperti yang kita tahu, ganja adalah campuran bunga, batang, dan daun kering berwarna hijau-cokelat dari tanaman Cannabis sativa.
Bentuk ganja yang lebih kuat, disebut hashish, terlihat seperti kue atau bola berwarna cokelat atau hitam.
Jumlah THC bahan aktif dalam ganja dan produk ganja telah meningkat pesat selama bertahun-tahun.
Ganja biasanya digulung dan dihisap seperti rokok, atau dimasukkan ke dalam cerutu yang dilubangi, pipa, atau pipa air (bong).
Baru-baru ini, menjadi semakin populer bagi orang untuk menghirup ganja atau ekstrak ganja yang lebih kuat menggunakan alat penguap disebut "vaping" atau "dbbing".
Melansir Kidshealth.org, beberapa orang mencampurnya ke dalam makanan atau menyeduhnya sebagai teh.
Ada juga "ganja sintetis", obat buatan manusia yang secara kimiawi mirip dengan THC - yang bisa sangat berbahaya.
Nama untuk obat ini termasuk "K2," "Spice," dan "Herbal Incense."
Mereka bisa sangat kuat sehingga kematian overdosis telah terjadi.
Efek Jangka Pendek
Bahan kimia aktif utama dalam ganja adalah THC (delta-9-tetrahydrocannabinol).
Ketika seseorang merokok ganja, THC pergi dari paru-paru ke dalam aliran darah. Dari sana, itu berakhir di otak dan organ lainnya.
THC terhubung dengan reseptor pada sel saraf di otak. Ganja "tinggi" dihasilkan dari efek THC pada sel-sel saraf yang mengontrol persepsi dan kesenangan sensorik.
THC juga terhubung dengan reseptor pada sel saraf di bagian lain otak yang mempengaruhi pemikiran, memori, koordinasi, dan konsentrasi.
Ini dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, termasuk:
1. Masalah berpikir dan pemecahan masalah
2. Masalah dengan memori dan pembelajaran
3. Kehilangan koordinasi
4. Persepsi terdistorsi
Efek samping ini bersifat sementara, tetapi dapat membahayakan untuk melakukan hal-hal seperti mengemudi saat berada di bawah pengaruh ganja.
Orang juga mungkin memperhatikan efek samping jangka pendek lainnya dari penggunaan ganja, seperti:
1. Nafsu makan meningkat
2. Merasa pusing atau mengantuk
3. Penurunan hambatan
Efek Jangka Panjang
Penelitian telah menemukan bahwa orang yang menggunakan ganja dalam jangka waktu yang lama dapat memiliki efek samping yang lebih tahan lama. Sebagai contoh:
1. Perubahan di otak.
Ganja dapat memengaruhi bagian otak yang berperan dalam kemampuan kita untuk mengingat, melakukan banyak tugas, dan memperhatikan.
Baca Juga: Rizky Nazar Mengaku Baru 2 Minggu Konsumsi Ganja, Pihak Keluarga Ajukan Permohonan Rehabilitasi
2. Masalah kesuburan
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa menggunakan banyak ganja mungkin terkait dengan penurunan jumlah sperma pada pria dan penundaan ovulasi pada wanita.
Wanita hamil yang menggunakan ganja mungkin lebih mungkin untuk memiliki bayi dengan masalah perkembangan dan perilaku.
3. Masalah pernapasan
Orang yang banyak merokok ganja dapat mengembangkan masalah dengan sistem pernapasan seperti lebih banyak lendir, batuk kronis, dan bronkitis.
4. Masalah sistem kekebalan tubuh.
Menggunakan ganja banyak mungkin membuat lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi.
5. Masalah emosional
Orang yang menggunakan banyak mariyuana lebih cenderung mengatakan bahwa mereka memperhatikan tanda-tanda depresi atau kecemasan.
Jika seseorang memiliki kondisi seperti skizofrenia atau gangguan bipolar , ganja terkadang dapat memperburuk gejala.
(*)