Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Seluruh manusia dan makhluk hidup lain pasti akan bertemu dengan waktu kematian alias ajalnya masing-masing.
Hanya saja, kapan dan di mana seseorang akan meninggal dunia merupakan rahasia Sang Pencipta.
Ya, tak ada satu pun manusia yang benar-benar mengetahui kapan waktu kematian seseorang.
Pasalnya kematian adalah salah satu misteri Illahi yang tak akan pernah diketahui oleh manusia.
Namun ternyata, terdapat beberapa pertanda yang muncul menjelang kematian seseorang.
Menurut dr. Daniel Murrell dari University of Alabama, nafas orang yang mendekati ajal mulai berbeda.
Dilansir dari National Geographic, kemunculan suara berderik atau geletuk menjadi salah satu pertanda.
Suara geletuk kematian ini berbeda-beda, seperti suara berderak atau merintih.
Meskipun terdengar menyeramkan, seseorang yang mengeluarkan suara tersebut tidak merasakan sakit sama sekali.
“Setelah suara geletuk terdengar, kemungkinan ia hanya bisa bertahan selama 23 jam ke depan,” ujar Murell.
Perawat biasanya akan mengarahkan pasien sekarat ke arah samping lalu membasahi dan menyeka mulut mereka.
Selanjutnya, perawat mengangkat kepala pasien untuk melancarkan sekresi.
Dilansir dari Nova.id, selain suara gemeletuk, tanda seseorang yang sedang mendekati ajal yakni merasa kebingungan dan terlihat gelisah.
Selain itu, orang tersebut juga terlihat sering menguap demi mendapatkan oksigen karena mudah mengantuk.
Baca Juga: Waspada Kalau Rasakan 6 Gejala ini, Artinya Tubuh Memberi Pertanda Akan Segera Terserang Stroke!
Diduga, orang itu juga akan beberapa kali tak sadarkan diri, memiliki memar berwarna kegelapan, hingga memiliki bau yang berbeda.
Menurut penelitian, terbukti bahwa ada hubungan antara ketidakmampuan mengidentifikasi wewangian dengan risiko kematian seseorang dalam lima tahun mendatang.
Hal ini dikenal dengan istilah disfungsi penciuman atau hilangnya kemampuan mencium pada seseorang.
Menurut peneliti di University of Chicago, disfungsi penciuman dapat mengakibatkan seseorang mengalami gagal jantung, kanker atau penyakit pada paru-paru.
“Disfungsi penciuman memang tidak langsung menyebabkan kematian," papar Dr. Jayant Pinto, dari University of Chicago.
"Melainkan sebagai tanda awal bahwa sesuatu yang salah telah terjadi pada tubuh Anda dan dapat berdampak buruk,” lanjutnya.
Setelah lima tahun penelitian, peneliti mendapatkan hasil bahwa 78 persen orang yang berhasil menjawab setidaknya empat aroma masih bertahan hidup.
Sedangkan 430 orang yang pernah menjalani penelitian dengan hasil penciuman rendah telah meninggal dunia.
Bahkan 39 persen di antaranya meninggal sebelum lima tahun pasca penelitian.
“Memang orang tidak meninggal karena sistem penciumannya mengalami gangguan."
"Namun penurunan indera penciuman merupakan sinyal bahwa kemampuan tubuh mulai berkurang,” ujar McClintock dari University of Chicago.
(*)