Ia mengatakan bahwa perempuan itu menangis sesenggukan yang membuatnya langsung lemas tak berdaya.
"Yang saya kuatirkan saat itu saya dipaksa untuk menyaksikan itu, dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi lagi, itu yang saya takutkan," lanjutnya.
Akan tetapi, hal yang ia khawatirkan malah terjadi, tak begitu lama perempuan itu bangun dari mejanya dan perlahan menengok ke arah Priyo diiringi suara tangisan.
"Dan seingat saya dia menoleh nggak sama badannya, menolah hanya kepalanya, saya saksikan dia mengusap air matanya dengan anggun, wajahnya cantik sekali, tipikal bule putih Eropa," terang ajudan Gus Dur.
Akhirnya perempuan itu melihat ke arah matanya dan Priyo merasa ingin pingsan, tetapi senyum perempuan tersebut sangat manis dan cantik.
"Hanya setelah tersenyum sepersekian detik itu pintu lift menutup turun, dan terbuka di lantai tiga," pungkasnya.
(*)