Meira mengaku, selama lima tahun pacaran dan empat belas tahun menikah ia dan suami belum benar-benar saling memahami.
Ada beberapa sisi yang ternyata belum diketahui oleh Ernest maupun Meira.
"Balik lagi ke psikolog buat diskusi, lalu hasil diskusinya diterapkan kembali di dalam rumah tangga kami," tulis Meira.
"Pacaran 5 tahun dan menikah 14 tahun tidak serta merta membuahkan pemahaman yang pasti benar terhadap masing-masing pasangan," lanjutnya.
"Ada juga sisi hati yang mungkin belum diselami selama ini," sambungnya.
Meski begitu, berkata keinginan untuk belajar dan memahami satu sama lain, Ernest dan Meira pun bisa bertahan dalam rumah tangga.
"Tapi, selama dua-duanya masih mau belajar untuk menyelami isi hati masing-masing, di situ akan ada sebuah titik terang," tulis Meira.
Istri Ernest Prakasa ini lantas memberikan saran perihal pernikahan.
"Mempertahankan pernikahan bukan tentang kasian sama anak, tapi juga harus mikirin diri kita sendiri," tulis Meira.
"Pernikahan adalah tentang dua manusia dengan ego dan ekspektasinya masing-masing, yang bisa merasa bosan atau ingin sebuah perubahan," lanjutnya.
"Pernikahan butuh effort dari dua orang, enggak akan pernah sempurna, tapi setidaknya selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik," sambungnya.