Hal itu dilakukannya sebagai pertanda kekuasaannya dan peringatan agar Prancis takut jika mereka berencana menginvasi daerah itu.
4. Kerja paksa brutal
Sering karena kemauan, Ratu secara tak terduga akan membuat rencana pembanunan yang tidak realistis.
Dia mengerahkan ribuan penduduk asli yang tidak beruntung atau tahanan yang ditangkap untuk bekerja.
Selama pemerintahan Ratu Ranavalona I selama 33 tahun, para ahli telah secara konservatif memperkirakan bahwa antara 50-75% populasi Madagaskar mengalami kematian sebelum waktunya karena perang, penyakit, atau sistem keadilan yang biadab dan kejam ini.
Dengan setidaknya 2,5 juta kematian yang dikaitkan dengan Ranavalona I, dia telah mendapatkan gelar "Wanita Paling Kejam di Dunia."
Artikel ini telah tayang di laman Intisari.id dengan judul
(*)