Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Kebanyakan masyarakat Indonesia mengonsumsi buah kiwi dan ubi dengan mengupas kulitnya terlebih dahulu.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi Raditya Dika yang mengonsumsinya langsung dengan kulitnya.
Sontak, preferensi Raditya Dika ini membuat sang istri, Annisa Aziza, dan netizen kebingungan.
Apalagi kulit buah kiwi yang dikonsumsi Raditya Dika mempunyai tekstur berbulu.
“Lah.. Makan kiwi emang sama kulitnya kali,” tulis Raditya Dika di Instagram @raditya_dika.
Di unggahan yang lain, Raditya Dika mengklaim bahwa kulit kiwi dan ubi menyimpan banyak nutrisi.
“Nah, seratnya sama nutrisinya paling banyak di kulit padahal,” lanjutnya.
Berdasarkan studi di National Health Institute yang dikutip dari GridHealth.id, kulit kiwi kaya akan serat yang baik untuk pencernaan.
Mengonsumsi makanan yang kaya serat bukan hanya baik untuk menurunkan berat badan tapi juga menurunkan risiko penyakit kronis.
Selain itu, manfaat kulit kiwi juga dapat mencegah ibu hamil melahirkan bayi cacat karena kandungan folat yang tinggi.
Kulit kiwi juga mengandung vitamin E yang berperan sebagai antioksidan yang sangat penting bagi kesehatan.
Vitamin E sebagai antioksidan dapat menangkal dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Antioksidan ini juga dapat meningkatkan imunitas sehingga tubuh tidak rentan terkena penyakit dan infeksi.
Terkait bulu yang ada di kulit kiwi, kamu bisa meminimalisirnya dengan menggosok kulitnya pelan menggunakan sendok.
Sementara itu, dilansir dari Wartakotalive.com, mengonsumsi kulit ubi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Pada ubi jalan ukuran sedang atau 146 gram saja terdapat 3 gram protein, 5 gram serat serta beberapa nutrisi seperti vitamin A, C, dan kalium.
Manfaat kulit ubi pun tidak jauh berbeda dengan kulit kiwi yaitu mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti jantung dan kanker.
Secara keseluruhan, mengonsumsi kulit ubi dan kiwi dapat membantu meningkatkan kesehatan asalkan dibersihkan terlebih dahulu sebelum dimakan. (*)