Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Anak pertama Tasya Kamila dan Randi Bachtiar, Arrasya, punya obsesi yang unik terhadap kipas angin.
Saking sukanya, Arrasya yang barus berusia dua tahun bahkan mengoleksi banyak kipas angin kecil dan besar di rumah.
Karena obsesinya yang unik, banyak netizen yang penasaran dengan awal mula Arrasya menyukai kipas angin.
Rupanya hal itu bermula dari Arrasya yang takut dengan kipas angin dan hair dryer sewaktu masih bayi.
Namun, sebagai orangtua, Tasya dan Randi berusaha mengatasi ketakutan Arrasya dengan mengatakan “nggak apa-apa”.
Tasya dan Randi pun membelikan mainan kipas-kipasan untuk Arrasya hingga akhirnya si kecil ini mulai suka bermain kipas angin di usia satu tahun.
Menurut Tasya, kesukaan Arrasya terhadap kipas angin ini pun sangat bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.
“Ternyata dari kipas angin, banyak sekali yang Arrasya pelajari. Mulai dari motorik halus ketika memasang baling-baling dan baterai, belajar warna, berekspresi dan berimajinasi,” ujar Tasya dalam Instagram @tasyakamila.
Sebenarnya, rasa takut anak akan sesuatu adalah hal yang sering terjadi dan wajar.
Melansir Kompas.com, takut adalah suatu kondisi perasaan yang akan selalu dialami oleh anak-anak.
Namun, sebagai orangtua, kita perlu memahami rasa takut anak dan membantu anak mengatasinya.
Berikut adalah cara mengatasi ketakutan anak yang dikutip dari Nakita.id via TribunJogja.com.
Mendorong dan memuji
Orangtua perlu memberi anak pujian dan semangat untuk mendorong keberaniannya.
Jangan sekali-kali meremehkan ataupun mengabaikan rasa takut anak, atau bahkan memaksa anak untuk mengatasi rasa takutnya sendiri.
Bersabar
Berikan rasa empati dan kesabaran untuk anak agar bisa menghadapi rasa takutnya sendiri tanpa paksaan.
Walaupun tidak mudah, tapi jika orangtua bersabar dan pantang menyerah, anak pasti bisa mengatasinya.
Atasi dengan cerita, mainan atau film
Hal inilah yang dilakukan Tasya Kamila dan Randi Bachtiar yaitu menggunakan mainan kipas angin untuk diberikan Arrasya.
Seperti yang Tasya sebutkan, salah satu cara anak belajar adalah dengan bermain, termasuk belajar mengatasi rasa takutnya.
Biarkan anak mengendalikan ketakutannya
Ajarkan anak untuk mengendalikan rasa takutnya dan membuat mereka merasa aman.
Misalnya jika anak takut akan penjahat masuk ke dalam kamarnya, maka ajarkan untuk selalu mengunci pintu dan jendela ketika tidur.
Baca Juga: Anak Berusia 8 Bulan, Zivanna Letisha Suka Panik Lihat Hobi Baru Ryoji Ibrahim
Memberi contoh
Orangtua bisa memberikan contoh bahwa ketakutan yang dirasakan anak bukan seseram apa yang dibayangkannya.
Berikan kepercayaan supaya anak percaya diri untuk mengurangi rasa takutnya. (*)