Grid.ID - Trio produser rekaman dengan anggota vokalis grup musik RAN, Anindyo Baskoro (Nino), gitaris dan kibordis Maliq & D’Essentials, Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim (Ilman), atau yang dikenal dengan nama Laleilmanino ini telah menorehkan banyak prestasi di industri musik Indonesia. Seperti lebih dari 100 lagu dalam tujuh tahun, produser rekaman terbaik versi AMI Awards 2018, 2020, dan 2021, masuk ke-18 Nominasi AMI Awards 2020, dan lagu Chrisye yang masuk dalam 10 lagu paling dicari Netizen di Google selama tahun 2021 lalu.
Musik merupakan sebuah bentuk seni yang paling simple, dinamis, dan dapat diterima banyak orang.
Baca Juga: Kapok, Raffi Ahmad Pernah Ditampar Karena Selingkuh
Awal 2022, Laleilmanino membuat gebrakan baru di industri musik bekerjasama dengan kolektibel sebagai startup teknologi.
NFT (Non-fungible Token) saat ini diketahui tengah menjadi perbincangan luas.
Untuk itu Nino RAN mengambil kesempatan dari tren ini lewat teknologi baru tersebut.
Mereka pun memahami hal itu sebagai salah satu tahap dalam evolusi di dunia musik.
“Kami menyadari bahwa dunia musik terus berevolusi. Kami melihat NFT bukanlah sebuah tren sesaat, melainkan era baru bagi industri musik masa depan,” terang Nino RAN, kepada awak media, Minggu (2/1/2021).
"Industri NFT ini sedang bergerak cukup cepat. Kami perlu merespon industri musik untuk dapat memanfaatkan peluang besar teknologi baru ini. Kami sangat berharap kerjasama ini bisa membuka adopsi NFT sebanyak-banyaknya di Indonesia" kata Pungkas Riandika, CEO Kolektibel.
Dijelaskan Pungkas, bahwa musik adalah industri yang layak ditemani oleh NFT di 2022 ini.
Ini adalah bagian dari strategi kolektibel agar NFT bisa diadopsi secepat mungkin dan semasif mungkin di Indonesia.