"Kalau disembah musyrik tapi kalau berteman saja berarti berteman dengan jin. Ya, tidak boleh anak dari benda mati," imbuhnya.
Cholil mengimbau agar para selebriti tidak melakukan hal berbau mistis tersebut.
Agar masyarakat tak terjebak mistis dan menuhankan selain Allah. Baiknya, uang yang dimiliki disumbangkan kepada anak Yatim dan dhuafa dari pada memelihara boneka yang mistis itu," pungkasnya.
Tak hanya itu, pemerhati budaya dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Tundjung Wahadi Sutiarto menyebut fenomena spirit doll bukan hal yang baru.
Menurutnya, boneka arwah sebetulnya sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Ia mencontohkan budaya Jawa, ada yang berkeyakinan boneka merupakan media mendatangkan arwah, yakni Jelangkung, sementara di daerah lain Nini Thowok atau Nini Thowong.
"Jelangkung terbuat dari gayung atau di Jawa disebut dengan siwur (alat mandi) yang terbuat dari bathok dan diberikan ragangan kayu untuk tangan.
Kalau Jelangkung itu dipersonifikasikan sebagai figur laki-laki, maka spirit doll yang personifikasinya perempuan disebut dengan Nini Thowok," ucap Tundjung melansir laman UNS via Kompas, Rabu (5/1/2022).
Tundjung juga menjelaskan penggunaan spirit doll bagi manusia khususnya dalam khasanah budaya Jawa.
Spirit doll diyakini menjadi media untuk mengetahui hal-hal gaib yang berada di luar kemampuan kesadaran manusia.
Rupanya, bagi Joshua Suherman spirit doll juga bukanlah hal yang baru.