Ini berarti bahwa semua jamaah di berbagai daerah diminta untuk berkumpul di Asrama haji sebelum berangkat ke tanah suci.
“Konsep satu pintu, antara lain yaitu satu kali dua puluh empat jam dikumpulkan di Asrama Haji Pondok Gede untuk dilakukan screening kesehatan."
"Kata kuncinya pengendalian, jangan sampai ada potensi penyebaran atau pengembangan virus,” sambungnya.
Nur Arifin juga menyebut bahwa peraturan ini sudah diketahui oleh instansi dan lembaga terkait.
Di antaranya seperti Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), KBRI Riyadh, KJRI Jeddah, dan Satgas Covid-19.
"Kami juga undang dari Direktur Perhubungan Negara, kami juga rapat kami undang dari Kemenkes, membahas tentang evaluasi kondisi ini untuk umrah,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan arahan agar masyarakat dan seluruh pejabat untuk tidak pergi ke luar negeri setelah varian Omicron ditemukan di Indonesia.
Berkaitan dengan arahan ini, Menag langsung menginstruksikan larangan umrah kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh.
"Kemarin tanggal 16 Desember, Bapak Presiden telah menyampaikan arahan berkaitan dengan varian baru Omicron."
"Arahannya terkait seluruh warga dan pejabat negara tidak bepergian ke luar negeri."
"Berdasarkan arahan ini, Bapak Menteri agama juga memberikan arahan kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, agar pelaksanaan umrah ditunda," tandas Nur Arifin, dikutip dari Wartakotalive.com.
(*)