Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, pernyataan Ibunda Gaga Muhammad, Janariyah, membuat publik benar-benar geram.
Pasalnya, Janariyah seakan menganggap bahwa operasi syaraf yang dilakukan oleh mendiang Laura Anna dan menelan biaya hingga ratusan juga itu sia-sia.
Ya, melansir kanal Youtube Crazy Nikmir REAL pada Sabtu (8/1/2022), Janariyah mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi bahwa kasus yang dialami oleh Laura Anna memiliki kemungkinan kecil untuk sembuh.
Karena hal itu, Janariyah pun mempertanyakan mengapa Laura Anna tetap dioperasi.
"Waktu di Mayapada, mamanya bilang (bahwa) dokter bilang operasi ini sebenarnya 1.000 banding 1 yang bisa ini (sembuh)," ujarnya.
"Saya bilang sama mamanya, kalau 1.000 banding 1 yang bisa sembuh, kenapa dilakukan?" lanjutnya.
Pernyataan ibu Gaga itu tentu langsung membuat publik naik pitam.
Terlebih karena putra Janariyah, yakni Gaga Muhammad adalah pria yang digadang-gadang menjadi penyebab mendiang Laura Anna mengalami kelumpuhan.
Pernyataan itu pun sampai di telinga seorang dokter bedah yakni dr Asa Ibrahim.
Dirinya pun langsung menyentil Janariyah dengan penjelasannya mengenai kondisi yang dialami oleh mendiang.
Dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Sabtu (8/1/2022), dokter Asa mengungkap bahwa kasus spinal cord injury yang dialami oleh mendiang mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa.
Ia juga menuliskan bahwa operasi itu bertujuan agar sakit yang dialami oleh pasien bisa berkurang hingga bisa beraktivitas.
"Jadi target utama operasi adalah melonggarkan saraf yang terjepit dan cedera karena tulang yang tidak pada tempatnya," tulisnya.
"Harapannya, 1. Proses penyembuhan saraf BISA terjadi, 2. Tulang stabil, tidak nyeri, bisa menggerakkan leher dengan nyaman tanpa nyeri dan melakukan berbagai aktivitas," lanjutnya.
Dirinya juga menepis anggapan ibunda Gaga Muhamad yang seakan mengangap operasi yang dilakukan mendiang sia-sia karena kemungkinan sembuhnya begitu kecil.
"Jadi ungkapan operasi itu sia-sia tuh SALAH BANGET YA," lanjutnya.
"Karena dengan operasi ada KEMUNGKINAN SARAFNYA SEMBUH, dan katakanlah sarafnya tidak sembuh, tapi pasien akan nyaman lehernya, tidak kesakitan, bisa beraktivitas dan menggerakkan leher dengan nyaman dan tidak nyeri!" sambung dr Asa.
Ia kembali menegaskan bahwa kelumpuhan yang dialami oleh Laura menimbulkan rasa sakit yang begitu luar biasa.
Operasi itulah yang bisa membuat rasa sakit itu berkurang pada pasien.
"Orang jempol kaki kepentok meja aja nyeri banget ya, apalagi dislokasi sendi leher, sakitnya luar biasa, dengan operasi bisa menanggulangi itu. Sehingga almarhumah bisa menjalani hari-harinya dengan nyaman meskipun kondisi kakinya lumpuh. Bisa duduk,bangun, miring2 tanpa rasa sakit di leher/berkurang," tulisnya.
Kendati kemungkinan untuk sembuh dari sakitnya begitu kecil, tindakan operasi yang bisa mengurangi rasa sakit itu menurut dr Asa sudah sangat berarti bagi mendiang.
"Selain itu kaitannya dengan angka kesembuhan yg 1000 : 1 dsb. Saya cuma mau bilang ada pepatah lama 'For he who have nothing, a little something is everything', untuk seseorang yang udah lumpuh, kemungkinan sembuh meskipun sekecil apapun tu sangat bermakna!" tulis dr Asa.
Selain itu, dirinya berharap agar tak mudah mengomentari kondisi ataupun pilihan pengobatan bagi seseorang yang sedang sakit.
Pasalnya, hal ini justru akan menyakiti orang yang sedang berjuang untuk sembuh.
"Jadi kadang memang kita kalau berkomentar terkait kondisi sakit seseorang, pilihan pengobatan, dsb tuh harus hati-hati banget ya, kalau enggak benar-benar tahu malah bisa menyakiti dan malah nampak bodoh, maaf. Cukup berempati sajalah, doakan, diam. Enggak usah ngomong macam-macam yang malah bisa menyakiti orang," pungkas dia.
(*)