Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Grid.ID - Bukan hanya menyakitkan, menjadi korban perselingkuhan tak jarang memberi dampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Saking menyakitkan, seorang suami justru merasa hampa setelah mendapatkan uang 127 miliar. Bagaimana tidak, uang 127 miliar itu didapatkan suami tersebut dari kantong selingkuhan istrinya sendiri. Melansir Sosok.ID, sosok suami yang jadi korban perselingkuhan ini adalah seorang atlet BMX Amerika Serikat, Keith King. Istri sah Keith King diketahui berselingkuh dengan pria bernama Fransisco Huizar. Hubungan gelap antara Fransisco Huizar dan istri Keith King bermula di acara perusahaan di Texas, Amerika Serikat pada tahun 2015 silam. Selama 16 bulan, Fransisco Huizar mengencani istri orang tanpa ketahuan. Aksi Fransisco Huizar pun mulai berani, ia bahkan terang-terangan mengajak istri orang main ranjang di motel dekat rumah. Tak lama, asmara gelap sang istri dengan Fransisco Huizar terendus oleh Keith King.
Keith King menangkap basah keduanya tengah bermain ranjang setelah curiga melihat chat tak senonoh yang dikirim Fransisco Huizar pada istrinya. Sakit hati, Keith King menuntut Fransisco Huizar atas perzinahan yang telah dilakukannya. Sesuai hukum negara bagian Carolina Utara, Keith King diperbolehkan menuntut ganti rugi pihak ketiga karena perselingkuhan. Segala macam bentuk bukti dihadirkan oleh Keith King untuk menguatkan gugatannya. Akhirnya, pihak pengadilan memenangkan kasus ini pada Keith King. Atas perselingkuhan yang telah dilakukan, Fransisco Huizar diharuskan membayar ganti rugi pada Keith King sebesar Rp 127 miliar. Sementara itu, Keith King sebut kemenangannya di pengadilan terasa hampa lantaran ia memutuskan untuk bercerai dengan sang istri. Melansir Kompas.com, psikiater ternama di Rumah Sakit Wockharst Mumbai, India, Dr Rahul Khemani, mengatakan perselingkuhan sudah ada seiring munculnya konsep pernikahan. Namun, rupanya pasangan yang selingkuh tidak selalu merupakan gejala pernikahan yang buruk. Perilaku menyeleweng ini tidak dapat dikorelasikan dengan disfungsi perkawinan.
Terkadang, perselingkuhan bisa terjadi karena keterikatan yang tidak aman, penghindaran konflik, dan kurangnya seks yang berkepanjangan. Perasaan kesepian, pertengkaran yang monoton dan berulang-ulang selama bertahun-tahun juga dapat menyebabkan pasangan berselingkuh.
(*)