Tranh berkata, ketika usianya masih empat tahun, ia sudah menjalani operasi pertama untuk mencangkokkan kulit perut ke wajahnya.
Untuk mendapatkan wajahnya seperti sekarang ini, Tranh mengaku sudah menjalani banyak operasi.
Masa kecil hingga remaja Tranh pun hanya dipenuhi dengan operasi, kedakitan dan pahitnya obat.
"Operasi plastik wajah dilakukan satu per saty, jadi saya harus pergi berkali-kali.
Ditambah lagi saya masih muda, jadi saya tidak bisa bekerja untuk sementara waktu.
Pada tahun-tahun berikutnya ketika saya punya uang saya baru merasakan liburan singkat untuk sekedar lepas dari meja operasi." kata Tranh.
Terlahir dengan cacat wajah membuat Tranh merasa tak akan bisa secantik teman-temannya.
Namun ia berusaha untuk tetap percaya diri dan menjadi pribadi yang positif.
Selama ini diakui Tranh dirinya tinggal bersama orangtuanya.
Tranh mengaku akan sulit baginya dinikahi seorang pria.
Mungkin akan ada pria yang mencintainya apa adanya, namun orangtua dan kerabat pria itu belum tentu bisa menerimanya.