Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus pemerkosaan santriwati yang dilakukan oleh Herry Wirawan di Bandung masih menyita perhatian publik.
Bertapa tidak? Dirinya diketahui telah melakukan tindakan tak terpuji itu kepada 13 orang santriwatinya.
Bahkan, dari hasil perbuatan kejamnya, santriwatinya pun telah hamil dan melahirkan.
Tindakan Herry tentu membuat publik benar-benar marah.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Rabu (12/1/2022), Herry dituntut hukuman mati untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Tuntutan itu dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum Asep Mulyana pada saat sidang pada Selasa (11/1/2022) lalu.
Tuntutan hukuman mati untuk Herry itu dinilai setara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama ini.
"Menuntut terdakwa dengan hukuman mati," ujarnya.
"Ini sebagai bukti, komitmen kami untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan pihak lain yang melakukan kejahatan," jelasnya.
Kendati Herry bakal dihukum, nyatanya trauma tentu masih dirasakan oleh para korban.
Bahkan, baru-baru ini kerabat salah satu korban mengungkap kondisi santriwati yang dihamili oleh Herry.
TN (35) yang merupakan kerabat korban mengatakan bahwa satu korban Herry masih trauma dengan apa yang ia alami.
Bahkan, akhir-akhir ini korban kerap histeris dengan emosi yang tak terbendung.
Tak hanya itu, menurut TN, korban juga kerap meluapkan amarahnya kepada anaknya yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari Herry.
"Emosinya meledak-ledak, anaknya dimarahin, enggak mau ngurus," ujarnya, dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Rabu (12/1/2022).
"Mungkin dia (korban) baru sadar dan enggak terima dengan kondisi ini," lanjut dia.
Mendengar cerita kejadian yang dialami para santriwati lain, TN mengaku hatinya teriris.
"Kalau dengar satu-satu dari cerita korban, itu mengerikan, setiap korban punya cerita ngeri masing-masing," sambungnya.
Kendati begitu, TN juga menuturkan jika beberapa korban sudah mulai bisa berkomunikasi dengan orang lain.
Dirinya juga berharap agar korban segera pulih dari traumanya dan bisa menjalani kegiatan seperti remaja pada umumnya.
(*)