Akibatnya, bisa menyebabkan rasa sakit, mati rasa, bahkan iritasi atau kerusakan saraf perifer.
Perlu diketahui kalau tulang belakang manusia normalnya terdiri atas ruas-ruas, yang mana diantara ruas-ruas tersebut ada bantalan yang disebut sebagai discus intervertebralis (DI).
Nah, dalam DI terdapat nukleus berbentuk seperti jeli.
Ini berfungsi sebagai bola dan penahan guncangan, dibantu di dinding yang melingkarinya, yaitu annulus fibrosus (AF).
Sementara itu, di belakang DI, ada pula saraf yang berjalan dari otak menuju anggota gerak atas dan bawah.
Inilah yang memungkinkan kita bisa menggerakan kedua ekstremitas tersebut.
Jika terjadi hernia nucleus pulposus (HNP), maka saraf tersebut akan terjepit.
Nah, kondisi inilah yang disebut sebagai saraf kejepit.
Mengenai penyebabnya, saraf kejepit memang bisa diakibatkan banyak hal.
Akan tetapi, secara umum dapat dipicu oleh obesitas, genetik, penuaan, dan kebiasaan merokok.
Diwartakan Mayo Clinic, berikut gejala yang dapat muncul apabila mengalami saraf terjepit: