Find Us On Social Media :

Berhenti Menambahkan 2 Topping ini Saat Sarapan Nasi Uduk, Cepat-cepat Hindari Kalau Ingin Berumur Panjang!

By None, Jumat, 14 Januari 2022 | 09:23 WIB

ilustrasi nasi uduk

Grid.ID - Nasi uduk menjadi salah satu menu sarapan yang umum di Indonesia.

Saat sarapan nasi uduk, biasanya kita akan menambahkan topping atau lauk pelengkap.

Tapi jangan salah pilih, ada 2 topping pelengkap nasi uduk yang sebaiknya kamu hindari.

Bahayanya tidak main-main bahkan nyawa taruhannya!

Alih-alih kenyang, bisa jadi bahan tambahan nasi uduk ini bisa membuat kita jadi bolak balik rumah sakit.

Segera hentikan kalau ingin berumur panjang!

1. Mi atau Bihun Goreng

Kenapa mi atau bihun goreng?

Padahal mi dan bihun goreng sering jadi tambahannya karena bisa menambah nikmat dan kenyang perut.

Baca Juga: Sudah Jadi Kebiasaan, Ternyata Sarapan dengan Nasi Uduk Malah Mengundang 4 Penyakit Mematikan sampai Separah Ini!

Tapi, mulai sekarang sebaiknya kita hindari.

Kenapa?

Pasalnya keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat.

Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan mi atau bihun goreng juga punya indeks glikemik yang tinggi.

Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.

Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.

Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi secara bersamaan.

Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.

Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.

Baca Juga: Masih Mau Makan Nasi Uduk Setiap Hari Setelah Tahu Bahaya Ini? Siap-siap Kaget

Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.

Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.

Mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.

Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.

Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan mi atau bihun goreng secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.

2. Kerupuk Oplosan

Kerupuk dan nasi uduk memang pasangan paling klop.

Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.

Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.

Baca Juga: Soimah, Dewi Perssik dan Irfan Hakim Habiskan Rp 7,9 Juta Saat Makan di Pinggir Jalan, Inilah Warung Nasi Uduk Pasar Thomas yang Jadi Lokasinya!

Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.

Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.

Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.

Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.

Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.

Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.

Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.

Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.

Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.

Baca Juga: Honornya Mencapai Rp70 Juta Sebulan, Ternyata Tak Membuat Pesinetron Tukang Ojek Pengkolan Ini Tinggi Hati dan Masih Setia Jualan Nasi Uduk di Warung Sederhana, Alasan Bikin Kagum

Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.

Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.

Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.

Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.

Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.

Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.

Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.

Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judul STOP Sarapan Nasi Uduk dengan 2 Bahan Tambahan ini, Hentikan Dari Sekarang Kalau Tidak Mau Mati Muda

(*)