Find Us On Social Media :

Shareefa Daanish dan Hans de Kraker Harus Jadi Single Parent yang Anaknya Mulai Beranjak Dewasa, Begini Cerita Mereka!

By Rissa Indrasty, Sabtu, 15 Januari 2022 | 08:40 WIB

Shareefa Daanish

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Hans de Kraker dan Shareefa Daanish turut serta bermain di film Cek Ombak (Melulu) yang tayang 14 Januari 2022 di aplikasi KlickFilm.

Dalam film ini, Shareefa Daanish berperan sebagai Rosa yang merupakan ibunda Kika (Hanggini Purinda Retto), sedangkan Hans de Kraker berperan sebagai ayah dari Igo (Bryan Domani).

Shareefa Daanish dan Hans de Kraker harus berperan sebagai single parent yang masing-masing memiliki satu anak yang mulai beranjak dewasa.

Shareefa Danish mengungkapkan alasan dirinya mengambil peran di film bergenre drama komedi ini lantaran ingin mengembangkan bakatnya di bidang seni peran.

"Iya, waktu ambil peran ini pertimbangannya aku pengin banget bisa mengeksplor akting aku dengan peran-peran yang berbeda."

"Ini salah satu cara aku keluar dari karakter aku yang kental dari sebelumnya," ungkap Shareefa Daanish saat dikutip Grid.ID melalui press conference film Cek Ombak (Melulu), di KlickFilm, Jumat (14/1/2022).

Seperti yang diketahui, Shareefa Daanish selama ini selalu bermain film bergenre horor.

Shareefa Daanish mengungkapkan bahwa dirinya sampai harus belajar karakternya dari film-film luar negri dan kakaknya yang telah memiliki anak.

Baca Juga: Pertama Sejak Pandemi, Film Drama Horror Asih 2 yang Dibintangi Marsha Timothy akan Tayang di Bioskop Akhir Desember

"Untuk referensi karakternya nonton teen movie internasional yang ceritanya kurang lebih sama."

"Kakak aku anaknya udah mulai beranjak dewasa, jadi belajar dikit-dikit dari situ," ungkap Shareefa Daanish.

Berbeda dari Shareefa Daanish, Hans de Kraker justru sudah memiliki pengalaman a,ting menjadi ayah yang memiliki anak.

"Aku udah pernah jadi duda pacaran sama janda yang cantik dan punya anak, jadi aku ambil dari pengalaman aku," ungkap Hans de Kraker.

Hal yang menjadi tantangan Hans de Kraker dalam film ini adalah dalam segi bahasa.

"Tapi yang susah banget aku baru tahu 6 atau 7 hari sebelumnya, ada bahasa betawi gaul, kan susah banget."

"Aku dapat coach ada kata a*jrit, aku biasanya nggak pakai, soalnya aku belajar bahasa halus," tutup Hans de Kraker.

(*)