Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa DienfitriGrid.ID - Sobat Grid, masih ingatkah dengan sosok pemgemis asal Pati, Jawa Tengah, bernama Legiman?Legiman sukses bikin heboh netizen berkat kedapatan memiliki harta kekayaan yang tak terduga jumlahnya.Karena itu, Legiman disebut-sebut sebagai pengemis kaya yang mengaku punya harta seniai Rp 1 miliar.Kisah Legiman terkuak usai terjaring operasi penertiban Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) oleh Satpol PP di Kawasan Simpang Lima Pati, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/2019) silam.Petugas menggiring Legiman untuk dimintai keterangan tentang aksinya meski hujan deras mengguyur.Ternyata, bukan kali pertama Legiman terjaring operasi.Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Kabupaten Pati, Udhi Harsilo Nugroho, mengatakan Legiman mengejutkan para petugas yang menginterogasinya.Pasalnya Legiman mengaku memiliki harta kekayaan senilai lebih dari Rp 1 miliar.
"Setelah kami interogasi, yang bersangkutan mengaku memiliki rumah senilai Rp 250 juta, tanah senilai Rp 275 juta, dan tabungan di bank sejumlah Rp 900 juta," ungkap Udhi.Pria yang diketahui beralamat di Perumahan Ngawen, Kecamatan Margorejo, Pati, itu juga kedapatan mengantongi Rp 695.000 dari hasil mengemis hari itu.Legiman diketahui mendapatkan hasil yang besar setiap kali mengemis."Minggu lalu dia sudah pernah tertangkap. Kami hitung hasil mengemisnya, dapat Rp 1.043.000.""Malam ini, kami hitung perolehannya Rp 695.000," tambah Udhi.Dari keterangan Legiman, perolehan Rp 695.000 itu tak sebanyak yang biasa diperolehnya."Dia bilang, berhubung hujan, jadi sepi," kata Udhi.Udhi lalu mengingatkan Legiman dan warga untuk menaati Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2018."Baik yang meminta-minta maupun yang memberi dikenakan denda Rp 1 juta."
"Jangan dikira pengemis-pengemis itu orang yang tidak berpunya," tuturnya.Ditemui di rumah kontrakannya di Perumahan Gunung Bedah, Desa Sokokulon, Legiman mengaku sering mengemis di Alun-alun Pati dan Pasar Tayu."Iya. Sering mengemis di Puri dan Alun-alun Pati. Begitu tempo hari tertangkap Satpol PP, keesokan harinya pindah ke Pasar Tayu," kata Legiman ditemui Tribun Jateng.Rupanya, adik lelaki Legiman biasa mengantar Legiman ke lokasi tertentu.Jarak dari rumah kontrakan Legiman ke Alun-alun sekitar 8 kilometer.Jika siang atau sore kadang adiknya mengantar lagi Legiman ke rumah kontrakan itu.Di rumah kontrakan itu, Legiman bertelanjang dada hanya bercelana pendek.Rumah kontrakan yang ditinggali Legiman tergolong sederhana.Di ruangan tempat ia menjamu Tribunjateng.com, antara lain terdapat dispenser, galon air mineral, kipas angin duduk, televisi tabung, dan kardus bekas mie instan.
Kardus bekas mie instan itu berisi lembar-lembar uang dua ribuan dan kertas-kertas sobekan buku tulis.Namun, Legiman memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi alias gagu.Karenanya, Tribunjateng.com sedikit kesulitan memahami perkataan Legiman.Namun, ada beberapa keterangan dari Legiman yang berhasil terhimpun.Selain gagu, Legiman memiliki keterbatasan fisik.Ia berjalan terpincang-pincang dan tangan kanannya yang tampak lebih kecil dari tangan kirinya selalu terlipat di depan dada.Ketika Tribunjateng.com menyebut kata 'Satpol PP', Legiman sontak merespons, “Adikku.… Adikku….”.Tanpa diminta, Legiman menunjukkan sebuah buku tulis yang lembar demi lembarnya penuh bertuliskan angka-angka.“Itung… Itung. Adikku itung,” ucapnya yang dapat ditangkap Tribunjateng.com.Pengamatan Tribunjateng.com, buku tersebut bertuliskan nominal-nominal uang.Ketika halaman-halamannya dibalik, terdapat empat lembar kartu berwarna merah muda.Keempat kartu tersebut merupakan kartu bukti pinjaman yang dikeluarkan satu Koperasi Simpan Pinjam yang beralamat di Tayu, Pati.
(*)