Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Sakit lambung menjadi satu dari sekian penyakit yang dialami oleh banyak orang dewasa ini.
Penyakit lambung sering menyerang seseorang yang memiliki pola makan yang sangat buruk.
Tak hanya pola waktu, tapi jenis makanan yang kurang bergizi dan tercemar menjadi salah satu penyebab sakit lambung.
Sayangnya, banyak orang menganggap penyakit lambung sepele dengan memberi obat, rasa sakit pun hilang.
Padahal jika dibiarkan terus menerus justru akan berbahaya.
Pasalnya masih banyak orang berpikir selama tidak kanker, lambung mungkin tidak berbahaya.
Satu hal yang bisa menyebabkan sakit lambung atau memperparah kondisi lambung adalah makanan.
Karenanya, harus tahu makanan apa yang baik untuk lambung dan tidak.
Melansir intisari.id, berikut 5 jenis makanan yang harus dihindari agar tak memperparah kondisi lambung.
1. Daging olahan
Periset menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 50 gram daging merah olahan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker lambung.
Risiko menjadi lebih tinggi bila konsumsi daging merah olahan tersebut dimasak dengan menggunakan asap atau garam seperti daging asap, hotdog, atau sosis panggang.
Ada peningkatan sekitar 18 perse risiko terkena kanker lambung dengan pola konsumsi seperti demikian.
2. Makanan panas
Makanan panas meningkatkan risiko kanker lambung sebesar 4,22 kali.
Hal ini karena selaput lendir di saluran pencernaan manusia cukup rentan dan hanya bisa menangani makanan dengan suhu 50 sampai 60 derajat Fahrenheit, atau setara 15 derajat Celcius.
Jika melebihi suhu tersebut, perut akan 'terbakar'.
Maka, kebiasaan makan dalam kondisi panas bisa membakar selaput lendir saluran pencernaan dan menyebabkan perubahan patologis.
Inilah yang akhirnya bisa menyebabkan kanker perut.
Sebagai solusi, usahakan menghindari makanan dengan suhu di atas 15 derajat celcius.
Selain itu, makanlah sebanyak mungkin sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C.
3. Nasi dicampur dengan sup atau kuah
Ternyata makan nasi yang dicampur dengan sup bukanlah kebiasaan makan yang sehat.
Hidangan semacam ini malah bisa menambah beban perut.
Akibatnya lambung akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk proses mencerna.
Selain itu, kebiasaan makan semacam ini bisa menyebabkan hiperekresi dalam air liur yang memperlambat penyerapan gizi pada nasi.
4. Makanan yang digoreng dan berlemak
Makanan yang digoreng dan berlemak dapat menyebabkan LES menjadi rileks.
Hal ini memungkinkan lebih banyak asam lambung naik ke esofagus.
Contoh makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi antara lain kentang goreng, onion ring, mentega, susu murni, keju biasa, krim asam lemak, daging yang digoreng, es krim, keripik kentang, saus krim, saus salad krim, dan makanan berminyak.
5. Mint
Segala produk mint atau makanan yang memiliki rasa mint, misalnya permen karet atau permen pengharum napas juga dapat memicu gejala refluks asam.
Dengan demikian, apabila merasakan gejala atau pernah mengalami asam lambung, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter.
Mengetahui pola makan yang sehat tentu penting, juga mencegah agar asam lambung tak bertambah parah.
Ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan jika asam lambung kambuh, diantaranya dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Termasuk dengan posisi tidur tepat agar gerd atau asam lambung tidak kambuh saat kita tertidur.
Melansir Tribunnews.com, ada dua posisi tidur yang paling direkomendasikan bagi penderita asam lambung atau GERD:
1. Posisi miring ke kiri dan hindari miring ke kanan
Penelitian menunjukkan, penderita asam lambung yang tidur dengan posisi miring ke kiri penyakitnya lebih jarang kambuh, ketimbang tidur dengan posisi miring ke kanan atau menghadap ke atas.
Alasannya, posisi tidur miring ke kiri akan membuat asam lambung tetap berada di bawah atau di dalam lambung tidak naik saluran pernapasan atau kerongkongan.
Posisi ini memanfaatkan pengaruh gravitasi bumi juga bisa mempercepat dalam mengembalikan asam lambung yang naik kembali ke perut.
2. Posisi tubuh bagian atas lebih tinggi hindari posisi lebih rendah
Upayakan tidur dengan posisi tubuh bagian atas lebih tinggi.
Minimal posisi kepala hingga dada lebih tinggi dari perut atau lambung.
Tidak harus dalam posisi duduk, cukup dengan menggunakan penopang atau bantal yang lebih tinggi sudah bisa mencegah kambuhnya asam lambung naik.
Atur posisi dengan nyaman jangan sampai membuat leher sakit, perlu diatur senyaman mungkin.
Bisa juga dengan menaikkan rangka tempat tidur bagian atas, setidaknya 15 sentimeter untuk menciptakan tingkat kemiringan ranjang yang bisa mencegah asam lambung naik.
(*)