Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kamu pasti sering mendengar peribahasa ‘gali lubang tutup lubang’.
Istilah ini sering megacu pada praktik berhutang di mana seseorang melakukan pinjaman untuk membayar hutangnya.
Dengan kata lain, hutang orang ini tidak akan habis karena ia terus-terusan melakukan pinjaman.
Sebenarnya ada banyak pemicu seseorang berhutang, termasuk ketidakmampuan kontrol diri dan manajemen diri yang baik.
Dikutip dari Kompas.com, menurut praktisi psikologi, Hening Widyastuti mengungkapkan bahwa gaya hidup mewah juga ikut mempengaruhi.
“Kalau memang memiliki kemampuan manajemen diri yang baik, dia pasti mampu memisahkan antara emosi, rasa, dan logika. Mampu memilah apa yang menjadi prioritasnya,” kata Hening.
Selain perilaku konsumtif, orang yang berhutang juga bisa dipengaruhi oleh pendapatan yang tidak mencukupi hingga pengaruh dari teman atau iklan.
Praktik berhutang yang menjadi kebiasaan tentunya sangat tidak baik karena dapat menyebabkan masalah finansial yang sangat serius.
Sayangnya, menurut dosen ilmu keluarga dan konsumen IPB, Lilik Noor Yulianti, sindrom hutang sudah mendarah daging bagi banyak keluarga di Indonesia.
Baca Juga: Kepepet Butuh Pinjaman Online? Simak Dulu Tips Memilih Platform Pinjol yang Aman yuk
Kebiasaan berhutang dapat menimbulkan dampak psikologis seperti stress, gelisah, depresi, tidak fokus bekerja, hingga bunuh diri.
Lilik pun memberikan tips agar terbebas dari kebiasaan berhutang, yang dikutip dari Kontan.co.id berikut ini.
- Membuat catatan keuangan setiap bulannya.
- Membuat rencana penggunaan uang dalam keluarga pada periode tertentu setiap bulan.
- Mengalokasikan dana sebanyak 10-15 persen untuk tabungan.
- Menyimpan uang untuk dana darurat yang bisa digunakan saat keadaan mendesak,
- Membuat perencanaan keuangan sesuai tujuan finansial yang akan dicapai.
- Menghentikan kebiasaan belanja berlebihan dan membuat prioritas kebutuhan bukan berdasarkan keinginan.
- Menambah penghasilan atau mencari sumber pendapatan baru.
Namun, jika terpaksa berhutang, pastikan tujuannya jelas dan kondisinya sudah sangat mendesak.
Pastikan juga kamu sanggup melunasi hutang tersebut dan buat perencanaan keuangan supaya bisa membayarnya. (*)