Meski hanya menghargai Rp 2000 per mangkok, Rika mengaku tak rugi berjualan mie ayam.
"Alhamdulillah enggak rugi. Bulik saya yang juga berjualan mi ayam malah iri dengan laba yang saya dapat," tuturnya.
Rika mengaku hanya bermodal Rp 100.000 pinjaman dari neneknya.
Dia biasa membeli mie kering di pasar dekat rumah, rata-rata 10 pak per hari dengan berat masing-masing pak 8 kg.
Sementara itu, daging ayam sehari habis 2 hingga 3 ekor per hari.
Melalui bahan-bahan itu, sehari Rika mampu menjual 100 porsi mie ayam.
Rika pun mendapatkan laba bersih rata-rata Rp 70.000 setiap hari.
"Saya menjual Rp 2.000 biar anak-anak juga bisa beli. Apalagi anak muda hingga orang tua," ujarnya.
Rika melayani pembeli di dalam rumah yang terbilang sangat sederhana.
Pembeli biasanya memesan lebih dulu via Whatsapp, lalu baru akan mengambil setelah mie ayam jadi.
Rika berencana akan segera membuka warung mie ayam di depan rumahnya.