Sebuah pintu masuk yang sempit dan rendah, tersembunyi di dasar makam mengarah ke ruang pemakaman.
"Lurus ke depan, sebuah pintu masuk terbuka memperlihatkan dataran datar dengan singa dan singa betina, yang dipercaya sebagai penjaga kematian," tulis Dyck.
"Pada pandangan pertama, seseorang yang berkunjung ke Mausoleum akan memiliki perasaan bahwa tempat ini dipenuhi dengan lorong-lorong dan kamar-kamar kecil yang membentuk sistem batu-batu besar," imbuhnya.
"Pada bagian tengah monumen, terdapat galeri dengan dinding halus dan relung datar. Mungkin, ini berkaitan dengan abu orang mati yang disimpan pada guci," pungkas Dyck dalam tulisannya.
Masih menjadi misteri tentang tujuan dibangunnya makam ini, untuk siapa makam ini sebenarnya dipersembahkan?
Yang jelas, "selama bertahun-tahun monumen itu tidak menarik perhatian dan secara bertahap membusuk karena terabaikan" tambah Dyck.
Kemudian, pada paruh pertama abad ke-20, beberapa upaya dan studi sastra oleh mantan Kepala Arsitek, dilakukan untuk merestorasi Monumen Sejarah di Aljazair, dalam lingkup yang luas.
Artikel ini telah tayang di NationalGeographic.grid.id dengan judul Makam Megah Putri Cleopatra dari Kerajaan Mauretania di Aljazair
(*)