Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri AstutiGrid.ID - Baru diresmikan dan beroperasi 2 pekan lalu, jembatan di Karawang, Jawa Barat, amblas.Padahal, pembangunan jembatan tersebut disebutkan telah menghabiskan anggaran hingga Rp 10 miliar.Dikutip Grid.ID dari Anaranews.com, Senin (17/1/2022), Jembatan KW 6 yang populer dengan 'Jembatan Kepuh' ini baru dioperasikan sejak Rabu (29/12/2021) lalu.Kala itu, peresmian dihadiri oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.Kemudian, peresmian jembatan juga ditandai dengan penandatanganan dan pengguntingan pita oleh Bupati Cellica didampingi Sekda Acep Jamhuri, Kepala Dinas PUPR, dan Camat Karawang Barat.Selain menjadi jalur alternatif menuju obyek wisata sejarah Rawagede, jembatan ini diharapkan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat usai pandemi covid-19.Untuk diketahui, jembatan tersebut dibangun di atas saluran irigasi primer dengan lebar 7 meter dan panjang sekitar 43,50 meter.Sayangnya, jembatan tersebut kini sudah amblas dan membuat Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana prihatin.
"Iya memang baru diresmikan. Tapi sekarang sudah seperti itu kondisinya (amblas hingga terbelah). Mudah-mudahan cepet diperbaiki," ujar wanita yang akrab disapa Teh Celli.Ditambahkan dari WartakotaLive.com, tentu saja, insiden ini telah mengecewakan banyak pihak.Pengamat pemerintahan, Asep Agustian, mengaku heran dan curiga dengan konstruksi jembatan itu.Apalagi, bila mengingat pembangunan baru selesai akhir tahun 2021 lalu."Padahal jembatan ini baru selesai malah baru diresmikan Bupati Cellica, kok langsung rusak. Berarti laporan ke bupati bohong dong, kalau pekerjaan ini sudah selesai sesuai perencanaan," kata Asep, Minggu (16/1/2022)."Ini jelas-jelas membahayakan masyarakat karena kerusakannya parah. Beton penyangga dan coran dalam kondisi amblas gitu," imbuhnya.Pembangunan jembatan KW 6 ini, dinilai Asep sangat asal-asalan dan tidak mengutamakan kualitas konstruksi.Bahkan, kejadian ini sangat mengancam keselamatan masyarakat."Saya sudah melihat langsung kerusakan jembatan itu dan sangat berbahaya sekali untuk masyarakat pengguna jalan. Itu konstruksinya sudah tidak benar jika segera ditangani bakal meluas kerusakannya" katanya.
(*)